Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi ke 6.800 Akhir Tahun Ini, Cermati ANTM, INCO & TINS

Saham ANTM ditargetkan antara Rp2.900 sampai dengan Rp3.000.
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 sebesar 6.447 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik sebesar dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 sebesar 6.447 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik sebesar dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA – PT Henan Putihrai Sekuritas menargetkan IHSG bisa melaju ke level 6.800 sampai dengan akhir tahun ini.

Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan IHSG berpotensi menembus level 6.800 hingga 2021 ditutup. Salah satu penopang pergerakan adalah ekspektasi perbaikan ekonomi pada kuartal terakhir.

“Secara teknikal kami memperkirakan IHSG akhir tahun mampu mencapai level 6.700-6.800. Performa kuartal IV/2021 diproyeksi membaik dari kuartal III karena dilonggarkannya PPKM yang berujung pada  peningkatan mobilitas,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (5/10/2021).

Liza menambahkan apabila IHSG mampu mempertahankan level support terdekat 6.240 hingga 6.260, maka target jangka pendek ke level 6.400 sampai dengan 6.450.

Menurutnya peningkatan mobilitas akan mendukung kenaikankonsumsi rumah tangga. Dia mengharapkan konsumsi rumah tangga dapat tumbuh 2,2 persen sampai 2,8 persen tahun ini.

Di sisi lain, krisis energi di China, Inggris, dan India dapat menyebabkan harga komoditas melonjak fantastis. Hal itu berpotensi menyebabkan inflasi yang tidak terkendali, turunnya produktivitas dikarenakan pabrik menghentikan jam operasionalnya dan berujung pada hilangnya lapangan pekerjaan.

Maka itu, Liza merekomendasikan saham sektor pertambangan selain batu bara. Dia merekomendasikan emiten produsen nikel dan timah sebagai pilihan favorit. Seperti ANTM, INCO, TINS yang menjadi produsen bahan baku utama energi terbarukan.

Liza menargetkan saham ANTM antara Rp2.900 sampai dengan Rp3.000, dengan  potensi lanjutan Rp3.500. Lalu, INCO antara Rp5.500 sampai dengan Rp7.000. Terakhir TINS sebesar Rp2.000 sampai Rp2.450.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper