Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Emas Masih Menjanjikan, Catat Strategi Jitunya

Harga emas cenderung turun dibandingkan awal tahun 2021, namun investor masih dapat memanfaatkan momentum penurunan ini untuk berinvestasi.
Karyawan mengakses website pembelian emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengakses website pembelian emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Tren koreksi harga emas saat ini dinilai menjadi momentum tepat bagi investor yang berminat untuk membeli logam mulia. Sejumlah strategi patut diperhatikan investor sebelum membeli aset ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (30/9/2021), harga emas di pasar Spot terpantau pada US$1.732,16 per troy ounce atau naik 0,34 persen. Meski demikian, secara year to date, return harga emas terpantau -8,73 persen.

Division Manager PT Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono menyebutkan, prospek harga emas hingga akhir tahun 2021 masih dibayangi langkah The Fed terkait isu tapering. Meski demikian, menurutnya garis besar dari kebijakan tersebut disebabkan oleh membaiknya data-data ekonomi disektor ketenagakerjaan.

“Langkah tapering tidak diikuti kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi faktor positif menahan penurunan harga emas spot saat ini,” katanya saat dihubungi, Kamis (30/9/2021).

Selain itu, Suluh mengatakan ada sejumlah sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan harga emas. Pertama, kenaikan kasus varian delta yang masih menjadi perhatian dan sejauh ini sudah agak mereda. Menurutnya, investor saat ini masih mewaspadai kemungkinan varian lain kedepannya

Kedua, antisipasi tapering membuat investor menjadi lebih berhati-hati dalam membeli emas. Hal tersebut berimbas pada kenaikan dolar AS yang berdampak negatif pada harga logam mulia.

Suluh melanjutkan, tren koreksi ini menjadi momentum tepat bagi para investor yang tertarik untuk mengoleksi emas. Ia mengatakan, investor dapat membeli emas jika harganya menembus level support yakni pada US$1.700 per troy ounce.

“Awal tahun ini emas sempat berada dibawah level tersebut dan masih sangat berpeluang untuk kembali terulang. Tentunya menarik untuk membeli emas di harga rendah,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, investor yang telah memiliki emas dapat melakukan transaksi dua arah, yakni menjualnya di saat harga sedang rendah dan kembali membelinya.

Sementara itu, untuk produk emas fisik seperti emas Antam, Suluh mengatakan investor dapat mulai melakukan akumulasi beli. Hal ini seiring dengan koreksi harga yang cukup dalam selama sepekan belakangan.

“Untuk emas Antam, kita juga perlu melihat faktor kurs rupiahnya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper