Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen rokok asal Malang, Jawa Timur, PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA), akan menjadi perusahaan tertutup (go private) atau delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Delisting ini akan terjadi setelah perseroan memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan hari ini, Selasa (28/9/2021).
Dalam aksi ini, emiten berkode saham RMBA ini akan membeli sisa saham publik di harga Rp1.000 per saham. Harga saham ini lebih tinggi 226,8 persen dari harga penutupan sebelum suspensi, yakni Rp306 per saham.
Sebagai perbandingan, penawaran ini lebih tinggi dibandingkan penawaran yang diajukan beberapa perusahaan di Indonesia yang melakukan delisting dalam 12 tahun terakhir.
Penawaran yang dilakukan produsen air minum Aqua, PT Aqua Golden Mississippi Tbk. (AQUA), lebih tinggi 104,25 persen dari harga saham penutupan.
Sementara pengelola retail Carrefour, PT Alfa Retailindo Tbk. (ALFA), memberikan penawaran lebih tinggi 87,50 persen dari harga saham penutupan.
Baca Juga
Selain itu, penawaran RMBA ini dilakukan di harga premium, yakni lebih tinggi 356,21 persen terhadap rata-rata harga perdagangan harian tertinggi di BEI dalam 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPSLB untuk go private. Sebagai perbandingan, Aqua lebih tinggi 104,25 persen dan Carrefour lebih tinggi 87,50 persen.
Harga penawaran RMBA lebih tinggi 147,28 persen dari harga perdagangan tertinggi di pasar reguler selama dua tahun terakhir. Sementara Aqua memberikan penawaran 103,43 persen lebih tinggi dan Carrefour memberikan penawaran 37,49 persen lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi di pasar reguler selama dua tahun terakhir.
Sebagai informasi, AQUA menawarkan tender terhadap saham AQUA sebesar Rp500.000 per saham. Sementara Carrefour menawarkan tender terhadap saham ALFA sebesar Rp4.500 per saham, lebih tinggi 87,5 persen dari harga perdagangan tertinggi di Rp2.400 per saham.