Bisnis.com, JAKARTA – Analis menyebutkan saham-saham emiten perbankan yang berada pada indeks IDX BUMN20 menarik, seiring dengan adanya potensi perbaikan ekonomi.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan indeks IDX BUMN20 hingga akhir tahun ini berpotensi mengalami perbaikan kinerja. Meski sepanjang tahun ini masih terkoreksi cukup dalam.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IDX BUMN20 terpantau melemah 0,39 persen atau 1,33 poin ke level 337,48 pada perdagangan hari ini, Jumat (24/9/2021) pukul 10.52 WIB.
Pada penutupan perdagangan Kamis (23/9/2021), indeks ditutup menguat 0,78 persen dan parkir di level 337,48.
Namun sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) indeks tersebut justru terkoreksi 13,93 persen.
Pelemahan indeks tersebut menurut Hendriko dipengaruhi oleh dampak Covid-19 dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sepanjang tahun ini.
Baca Juga
“Saham-saham emiten konstruksi dan turunannya seperti semen dan anak usaha emiten konstruksi yang banyak menyumbang pelemahan ke index ini,” ungkap Hendriko kepada Bisnis, Kamis (23/9/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang merupakan salah satu konstituen indeks IDX BUMN20 tersebut sepanjang tahun berjalan memang telah terkoreksi 31,59 persen.
Begitu juga dengan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang terkoreksi 41,56 persen ytd, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) yang turun 41,32 persen.
Oleh sebab itu, dengan kasus Covid-19 yang mulai mereda dan berangsur turunnya level PPKM di Indonesia dikatakan Hendriko membuat adanya potensi perbaikan kinerja pada indeks IDX BUMN20 tersebut.
Menurutnya diantara 20 saham emiten yang terdapat pada indeks itu, saham-saham perbankan masih menarik untuk dikoleksi investor.
“Karena ada potensi perbaikan ekonomi yang juga berpotensi meningkatkan loan growth dan memberikan sentimen positif untuk emiten perbankan,” ungkap Hendriko kepada Bisnis, Kamis (23/9/2021).