Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen furnitur PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) mengandalkan Jepang sebagai pasar ekspor perseroan.
Direktur Chitose Internasional Helina Widayani menuturkan, emiten berkode saham CINT ini belum mendapatkan kesempatan untuk membuka pasar ekspor baru di tahun ini.
"Tahun ini kami belum mendapatkan kesempatan untuk membuka pasar ekspor baru. Masih negara Jepang sebagai pangsa pasar kami, nilai ekspor sekitar 7 sampai 10 persen," kata Helina ke Bisnis, Kamis (23/9/2021).
Hingga semester I/2021, perseroan tercatat membukukan penjualan ekspor senilai Rp15,7 miliar. Penjualan ekspor ini melonjak 64,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,52 miliar.
Sepanjang tahun 2020, CINT melakukan penjualan ekspor senilai Rp16,6 miliar ke Jepang. Sementara sepanjang paruh pertama tahun ini, penjualan ke Jepang mendominasi ekspor perseroan dengan nilai Rp9,05 miliar. Disusul kemudian ke Malaysia sebesar Rp6,4 miliar dan Jerman Rp245 juta.
Adapun sepanjang semester I/2021 ini, CINT tercatat membukukan penjualan bersih senilai Rp116,7 miliar. Penjualan ini tercatat turun 14,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp136,2 miliar.
Baca Juga
Perseroan membukukan penurunan beban pokok penjualan 14,69 persen menjadi Rp81,7 miliar, dari Rp95,8 miliar secara tahunan atau year on year (yoy). Meski beban pokok penjualan CINT berkurang, laba bruto perseroan tercatat mengalami penurunan 13,54 persen, menjadi Rp34,9 miliar, dari Rp40,42 miliar.
CINT tercatat membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp217 juta, atau berkurang 82,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,21 miliar.