Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Kinerja, ALDO Manfaatkan Sampah Kertas Jadi Brown Paper

ALDO melakukan strategi pengembangan usaha untuk masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta paper box.
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (tengah) berbincang dengan Direktur Erik Sutanto (kanan) dan Direktur Independen Kuswara saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (tengah) berbincang dengan Direktur Erik Sutanto (kanan) dan Direktur Independen Kuswara saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) melihat pertumbuhan bisnis perseroan akan didominasi oleh segmen kertas (paper).

Proyeksi ini didasarkan atas meningkatnya tren belanja online serta food delivery, yang mendorong penggunaan packaging yang lebih berkelanjutan, serta adanya dukungan dari pemerintah.

Presiden Direktur ALDO Herwanto Sutanto mengatakan, ALDO melakukan strategi pengembangan usaha untuk masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta paper box, ke sektor FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang tumbuh signifikan di masa pandemi.

"Bahan baku kertas yang digunakan oleh ALDO merupakan kertas coklat yang dikenal sebagai produk recycled paper yang ramah lingkungan," kata Sutanto dalam keterangan resminya, Kamis (23/9/2021).

Bahan baku tersebut dipasok oleh anak usaha ALDO, PT Eco Paper Indonesia (ECO). Saat ini, pengolahan kertas bekas atau daur ulang yang dijadikan bahan baku oleh ECO paper mencapai 100.000 ton per tahunnya.

Sutanto melanjutkan, saat ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kertas coklat, ALDO mendapatkannya dari pasar lokal dan impor. Komposisinya, sekitar 50 persen dari impor dan 50 persen lainnya dari pasar lokal.

Sebagai informasi, sampai semester 1/2021, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp669,8 miliar atau naik 28,9 persen, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar penjualan perseroan berasal dari segmen paper yang mencapai Rp446,7 miliar, atau sebesar 67 persen dari total penjualan perusahaan.

"Seiring dengan pertumbuhan tersebut, ALDO juga berkomitmen untuk memasukkan unsur-unsur lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian dari tumbuh kembang dan nilai-nilai perusahaan ke depannya," tutur dia.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) tahun 2020, Indonesia menghasilkan 34,5 juta ton sampah per tahunnya, dan 12 persennya merupakan sampah kertas atau karton. Dari angka tersebut, 43 persen masih belum terkelola dan menjadi limbah yang merusak lingkungan.

"Dalam usaha mengurangi masalah sampah di dalam negeri, ALDO sendiri telah mulai berpartisipasi dengan menggandeng masyarakat sekitar pabrik menjadi pengepul sampah kertas yang nantinya akan dibeli menjadi bahan baku produksi perusahaan," ujarnya.

Saat ini, hasil pemberdayaan tersebut telah berkontribusi sekitar 5 persen dari total bahan baku yang dikelola oleh ECO Paper.

"Ke depan, ALDO akan terus meningkatkan kontribusi lokal, karena selain memberikan dampak yang positif untuk lingkungan, juga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar melalui atau yang biasa disebut sebagai ekonomi sirkular,” tutur dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper