Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) disebut masih dalam pola konsolidasi wajar menjelang pengumuman suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) Bank Indonesia pada hari ini.
Kemarin (20/9/2021), IHSG ditutup turun 0,93 persen atau 56,93 poin menjadi 6.076,31. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.053,93-6.133,17.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, Bank Indonesia diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya, namun potensi tekanan masih terlihat akan membayangi IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Fluktuasi harga komoditas belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat, hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” jelas dia dalam riset harian, Selasa (21/9/2021).
William memprediksi IHSG bergerak dalam kisaran 5.969-6.202. Sementara itu saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain BBCA, GGRM, TLKM, AKRA, BMRI, TBIG dan MYOR.
Secara terpisah, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas pada level 6.046-6.096.
Baca Juga
Dari luar negeri, kata Nico, kekhawatiran terkait dengan pasar properti di China sedang menjadi perhatian khusus bagi pelaku pasar, di mana China Evergrande Group sedang berada di ujung default.
“Pertanyaannya sederhana, seberapa jauh Presiden Xi Jinping akan terus keras terhadap sejtor di China hanya untuk mewujudkan tujuannya yaitu kemakmuran bersama,” ujar Nico.
Perhatian investor akan terfokus kepada bagaimana Xi mencoba untuk mengatasi masalah Evergrande. Menurutnya, turbulensi mungkin akan semakin kencang, dan tentu saja akan menambah tekanan terhadap para pemimpin China.
Evergrande terlilit utang hingga US$300 miliar. Utang tersebut menjadi yang terbesar di seluruh dunia dari perusahaan sektor properti, dan berpotensi memberikan dampak terhadap perekonomian China khususnya kenaikkan volatilitas pasar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG mengakhiri perdagangan hari ini dengan pelemahan 0,26 persen atau 15,55 poin ke 6.060,75.
Sebanyak 229 saham terpantau menguat, 284 saham merah, dan 146 saham stagnan.
IHSG perlahan mencoba bangkit dengan pelemahan yang mulai berkurang. IHSG terkoreksi 0,35 persen ke 6.054,92 hingga 14.20 WIB.
Sebanyak 310 saham masih merah, 208 saham hijau, dan 138 saham menguning.
Hingga masuk awal sesi II perdagangan, IHSG melemah 0,56 persen atau 34,28 poin ke 6.042,03.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 5.996,40 - 6.051,22.
Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, IHSG melemah 0,74 persen atau 44,93 poin ke 6.031,38.
Sebanyak 165 saham hijau, 324 saham merah, dan 157 saham stagnan
Meski perlahan bangkit, IHSG belum punya banyak tenaga lantaran masih melemah hingga 0,90 persen ke 6.021,73 hingga 11.17 WIB. Sebanyak 329 sahan masih parkir di zona merah.
IHSG masih tertahan di zona merah dengan pelemahan 0,50 persen atau 30,23 poin ke 6.046,08.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 5.996,40 - 6.051,22.
IHSG langsung ke zona merah saat prapembukaan perdagangan hari ini. IHSG melemah 0,44 persen ke level 6.049,79.
Dari konstituen LQ45, sebanyak 1 saham menguat, 30 saham merah, dan 14 saham stagnan.