Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatat terdapat 2 anak usaha BUMN yang berada dalam daftar rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengakui ada beberapa perusahaan plat merah yang akan maju menjadi perusahaan publik. Namun dia tidak memerinci nama perusahaan maupun sektornya.
“Dari pipeline 26 perusahaan ada 2 BUMN and subsidiary,” katanya pada Jumat (17/9/2021).
Nyoman menjelaskan terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Selain itu, terdapat satu perusahaan yang tergolong ke dalam start-up dan merupakan hasil binaan dari IDX Incubator.
Nyoman mengatakan perusahaan ini berada di sektor teknologi dengan sub-sektor software & IT services. Perusahaan rintisan yang masuk inkubator BEI itu membangun produk perangkat lunak.
“Adapun kisaran dana dihimpunnya belum dapat kami sampaikan, karena proses bookbuilding dalam rangka pembentukan harga belum selesai dilakukan,” katanya.
Baca Juga
Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:
- 4 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 Miliar)
- 7 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
- 15 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp250 Miliar)
Rincian sektornya adalah sebagai berikut:
- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
- 3 Perusahaan dari sektor Industrials;
- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;
- 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
- 1 Perusahaan dari sektor Technology;
- 3 Perusahaan dari sektor Energy;
- 3 Perusahaan dari sektor Financials.
- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures.