Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor! Total Dana IPO 2021 di BEI Tembus Rp32,14 Triliun

Rekor terbesar sebelumnya yaitu pada 2010 ketika total dana dihimpun melalui IPO sebesar Rp29,67 triliun.
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatat rekor penggalangan dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham berhasil terpecahkan pada tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan dana hasil penawaran umum yang telah terkumpul hingga 16 September 2021 sebesar Rp32,14 triliun. Total dana itu berasal dari 38 perusahaan yang baru tercatat tahun ini.

Adapun penyumbang terbesar adalah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan torehan Rp21,9 triliun. “Total dana IPO tahun ini merupakan perolehan dana terbesar yang dihimpun perusahaan melalui IPO sejak Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977,” katanya pada Jumat (17/9/2021).

Rekor terbesar sebelumnya yaitu pada 2010 ketika total dana dihimpun melalui IPO sebesar Rp29,67 triliun. Jumlah itu diperoleh dari pencatatan saham 23 perusahaan.

Sebelumnya, Nyoman berpendapat perusahaan masih antusias untuk melakukan pendanaan di pasar modal. Hal tersebut dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline Bursa. Menurutnya secara jumlah masih relatif baik.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami juga masih menerima permohonan pencatatan saham. Antusiasme dan optimisme terhadap pasar modal dinilai masih terjaga baik, didorong oleh stabilitas nasional dan pemulihan ekonomi yang masih berlanjut di tahun 2021,” katanya.

Dia optimistis penawaran umum saham, obligasi dan sukuk masih terus bertumbuh dengan baik. Pasalnya, respon pasar sampai saat ini dinilai positif atas penawaran umum yang dilakukan oleh calon perusahaan tercatat di Bursa.

Nyoman menilai sinyal positif pendanaan di pasar modal makin bersinar. Pasalnya, minat perusahaan melakukan permohonan pencatatan efeknya ke Bursa makin marak. Pada 2021 ini, lanjutnya, proses penawaran umum saham telah dilakukan melalui sistem e-IPO atau electronic Indonesia Public Offering.

Dia berharap dengan sistem itu dapat memberikan akses yang lebih luas dan mudah dijangkau, khususnya bagi investor retail. “Hal ini diharapkan juga turut mendukung pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia dan memberikan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia pada tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper