Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melakukan ekspansi digitalisasi dengan mendirikan cucu usaha di bidang logistik hingga membuka kemungkinan penawaran umum perdana (IPO) pada anak usahanya.
Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menuturkan, baru-baru ini perseroan melalui entitas anak mendirikan perusahaan baru PT Mostrans Global Digilog untuk menciptakan aplikasi yang melengkapi rantai pasok produk kesehatan.
"Mostrans aplikasi bagian dari supply chain untuk mempermudah akses distribusi produk kesehatan. Platform bisa dipakai semua orang yang punya kendaraan layak muat produk kesehatan. Dengan aplikasi itu pemesanan bisa digital, pemilik barang bisa masuk di dalam platform itu untuk dapat pesanan transportasi," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (8/9/2021).
Aplikasi ini bagian dari upaya Kalbe Farma menyiapkan ekosistem mempermudah akses terhadap produk pelayanan kesehatan. Kalbe terangnya, selalu berinovasi sesuai dengan perkiraan di masa depan.
Mostrans menjadi satu platform yang dikembangkan karena butuh satu perusahaan khusus mengembangkannya menjadi platform semua pemilik transportasi barang alat kesehatan. Dengan begitu, platform tersebut dapat digunakan semua yang pemain healthcare baik produsen maupun distributor produk kesehatan.
Baca Juga
Kalbe Farma juga membentuk anak usaha yang menjadi bagian dari upaya penguasaan teknologi farmasi. "Jadi perusahaan biologis sifatnya menerima kontrak manufaktur dari luar negeri, kemampuan produksi, teknologi yang suatu saat akan mudah dibawa kembali ke Indonesia," imbuhnya.
Di sisi lain, Bernadus menjelaskan perseroan juga tetap terbuka potensi IPO untuk divisi-divisi perusahaan Kalbe. Namun, perseroan masih mempertimbangkan perkembangan ekuitas di pasar modal itu sendiri.
"Kami juga mesti yakin IPO akan mendorong pertumbuhan yang lebih baik untuk divisi-divisi yang akan IPO," urainya.
Potensi IPO masih dijaga untuk lini bisnis nutrisi dan lini bisnis rantai pasok digital logistik, serta lini bisnis alat kesehatan.
"Masih ada tetap rencana IPO itu kami pertahankan, mungkin nanti di divisi lebih terkait, digital supply chain distribusi logistik, medical device itu ada potensi ke depan," katanya.