Bisnis.com, JAKARTA – PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mengalokasikan dana antara Rp150 miliar hingga Rp200 miliar untuk menyediakan lahan khusus bagi pemain data center.
Tondy Suwanto, Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, mengatakan tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal hingga Rp850 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan dan membangun infrastruktur.
Namun selama tahun berjalan realisasi belanja modal baru terpenuhi sebesar 35 persen. Mayoritas penggunaan dana, lanjut Tondy, untuk mengembangkan infrastruktur bagi data center sedangkan sisa kecilnya untuk pembebasan lahan.
“Khusus untuk data center alokasi anggaran kami antara Rp150 miliar sampai dengan Rp200 miliar. Data center akan jadi bisnis yang sangat baik sejak pemerintah mewajibkan data-data harus ada disini agar kita tidak hanya jadi penonton,” katanya Kamis (9/9/2021).
DMAS, kata Tondy, berupaya menangkap peluang tersebut dengan mengembangkan infrastruktur yang sesuai untuk merayu para pemain. Adapun saat ini terdapat 12 pemain yang telah merapat ke anak usaha Grup Sinarmas itu.
Tondy mengatakan 6 diantaranya telah melakukan perjanjian jual beli sedangkan sisanya masih dalam tahap finalisasi. Sebagai informasi, perseroan telah membukukan marketing sales sebesar Rp905 miliar atau 45,5 persen dari target Rp2 triliun.
Baca Juga
Adapun kontributor utama marketing sales berasal dari lahan industri seluas 43,3 hektare. Sektor yang menjadi pembeli utama berasal dari otomotif dan pusat data. Kedua sektor itu disebut melakukan pembelian dalam jumlah yang besar atau bulk size.
“Karena terikat perjanjian kami tidak bisa sebutkan siapa yang membeli, tapi dalam dua atau tiga tahun lagi pemain data center bertaraf global sudah hadir di sini,” kata Tondy.
Perseroan, lanjutnya, juga telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PLN pada 7 September lalu untuk menyuplai tenaga listrik 999 MVA yang didekasikan khusus. Menurutnya PLN telah melakukan investasi yang besar untuk bisa menyuplai kebutuhan listrik.
“Bagi pemain data center, listrik sangat vital sehingga tidak ada interupsi bisnis yang terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, Hermawan Wijaya Direktur Puradelta Lestari, menambahkan dengan berjalannya UU Ciptakerja dia optimistis target marketing sales perseroan akan tercapai. Pasalnya, beleid tersebut memudahkan investor mengurus perizinan sedangkan dari sisi perseroan bisa melakukan presentasi penjualan melalui virtual.
“Prospek kinerja kami masih sejalan, marketing sales kami yakin bisa tercapai karena ada beberapa calon investor yang masuk tahap akhir negosiasi,” pungkasnya.