Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan AS Menipis Dorong Harga Minyak Naik

Kendati demikian, harga masih sedikit tertahan oleh keputusan kebijakan produksi OPEC+. Organisasi produsen minyak ini sepakat untuk melanjutkan penambahan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari.
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California/ Bloomberg - David Paul Morris
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California/ Bloomberg - David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Jumat pagi (3/9/2021) di Asia, setelah persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun.

Kendati demikian, harga masih sedikit tertahan oleh keputusan kebijakan produksi OPEC+. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober bertambah 1,40 dolar AS menjadi menetap di 69,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November naik 1,44 dolar menjadi ditutup pada 73,03 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Penurunan nyata dalam stok minyak mentah AS berkontribusi pada kenaikan harga minyak. Persediaan minyak mentah AS jatuh 7,2 juta barel selama pekan yang berakhir 27 Agustus, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (1/9/2021).

Menurut EIA, total persediaan bensin meningkat 1,3 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan turun 1,7 juta barel.

Meningkatnya infeksi Virus Corona dapat membatasi permintaan di Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang, bersama dengan penurunan musiman setelah musim mengemudi musim panas berkurang.

Sementara itu, para pedagang terus mencerna keputusan produsen minyak utama tentang kebijakan produksi. Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ pada Rabu (1/9/2021) sepakat untuk melanjutkan penambahan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari.

"OPEC+ masih yakin bahwa pasar minyak akan tetap kekurangan pasokan hingga akhir tahun karena meningkatnya permintaan, dan karena itu akan membutuhkan pasokan tambahan. Dengan kata lain, semuanya masih akan direncanakan sejauh menyangkut bulan-bulan mendatang," Analis Energi Commerzbank Research Carsten Fritsch mengatakan dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper