Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Investor Tidak Perlu Takut Hadapi Isu Tapering 

Ekonom menilai aksi tapering belum akan dilakukan dalam waktu dekat sehingga tidak akan terlalu memengaruhi pasar saham.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Satu ekonom menilai isu tapering (pengurangan pembelian aset) The Fed hanya menganggu pasar untuk sementara dan meminta investor tidak perlu takut. 

Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin memperkirakan The Fed akan berhati-hati untuk mengubah kebijakannya yang telah tertuang dalam power guidance.

"Itu sudah jelas dengan berbagai alasan fundamental Amerika, dari masalah inflasi yang cuma sementara jadi gak usah takut," katanya dalam paparan Market Outlook, Senin (30/8/2021). 

Menurutnya, munculnya varian delta yang menyebabkan naiknya tingkat penularan Covid-19 di Amerika membuat The Fed khawatir. Oleh karenanya, dia memperkirakan suatu saat permintaan akan menurun dan tidak perlu ada pengetatan, sehingga inflasi juga ikut turun. 

“Jadi berdasarkan alasan tersebut, saya berani bilang minggu lalu market gak usah takut tapering, tapi market punya alasan sendiri, kembali lagi saya tekankan The Fed masih lama tapering,” pungkasnya. 

Namun, jika The Fed akan melakukan tapering pada saat ini, Ferry menilai kondisinya tidak akan sama seperti 2013. Dia menjelaskan, taper pada saat 2013 bersifat rule based, dimana The Fed melakukan mengurangi pembelian bond secara bertahap setiap bulannya. 

"Dia [The Fed] akan kembali lagi melihat apa yang terjadi di lapangan gak langsung seperti 2013," jelasnya. 

Menurutnya, untuk membuat kebijakan ekonomi tertanggung pada waktu, ketika terlalu mengambil keputusan terlalu cepat dan kurang tepat  bisa berbahaya. 

"Dalam kasus ini, kalau hitungan The Fed ada asimetri, lebih baik terlambat timming daripada terlalu cepat," paparnya. 

Sementara itu, pada pukul 14.12 WIB, IHSG naik 1,27 persen atau 76,58 poin menjadi 6.117,94. IHSG menguat seiring dengan aksi beli bersih investor asing hingga Rp488 miliar.

Sementara itu, dalam simposium Jackson Hole Jumat (27/8/2021) lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell telah menyinggung bahwa ada kemungkinan tapering off benar-benar akan dilakukan The Fed mulai tahun ini. 

"Saya berpandangan seperti sebagian besar peserta [simposium], bahwa bila ekonomi berkembang luas seperti perkiraan, maka bisa jadi tepat untuk mengurangi laju pembelian aset tahun ini," kata Powell dalam pertemuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper