Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tembus US$1.800, Begini Rekomendasi Saham ANTM & MDKA

Ekspektasi tapering The Fed justru sedikit banyak mempengaruhi penguatan harga emas.
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas masih di atas US$1.800 per troy ons pada perdagangan Senin (30/8/2021). Nyatanya, sinyal tapering The Fed justru bakal memperkuat harga emas.

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan efek dari ekspektasi tapering The Fed justru sedikit banyak mempengaruhi penguatan harga emas.

“Dari sisi emiten sendiri, saham emas seperti MDKA dan ANTM akan terdampak langsung terhadap penguatan, baik itu penguatan harga saham, maupun penguatan kinerja fundamental,” kata Dessy kepada Bisnis, Senin (30/8/2021).

Adapun, Dessy merekomendasikan saham kedua emiten tersebut dengan ANTM dibeli dengan target harga 3.230 dan MDKA dibeli dengan target harga 1.300.

Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya juga mengatakan bahwa pernyataan dari The Fed pada Jumat (27/8/2021) lalu justru memberikan nada dovish sehingga mengangkat harga komoditas dan saham emiten komoditas.

“ANTM dan INCO bisa jadi unggul hari ini,” tulisnya dalam riset harian.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) hari ini ditutup di zona hijau, naik 50 poin atau 2,21 persen ke 2.310. Kemudian, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 120 poin atau 4,46persen ke 2.810. Sementara itu, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 115 poin atau 2,32 perse ke 5.075.

Kepala Fed menyatakan bahwa bank sentral AS dapat mulai mengurangi pembelian aset sekitar tahun ini. Namun, Powell memberikan nada dovish, mengklarifikasi bahwa penghentian program pembelian obligasi bank sentral tidak menjadi pertanda pengetatan kebijakan dalam bentuk kenaikan suku bunga.

Nada dovish tersebut membawa harga sejumlah komoditas logam menguat pada perdagangan Jumat dengan tembaga memimpin penguatan.

Pada Senin pukul 18.00, data Bloomberg menunjukkan harga emas masih di atas US$1.800 per troy ons meski memerah. Emas Comex turun 0,40 poin atau 0,02 persen ke US$1.819 per troy ons. Sedangkan harga emas spot turun 1,27 poin atau 0,107 persen ke US$1.816 per troy ons.

“Komentar Ketua The Fed, Powell yang menahan diri dari memberi sinyal pengurangan yang akan segera terjadi dalam pidatonya pada hari Jumat di Simposium Jackson Hole telah memicu kenaikan harga emas pada sesi Eropa ke level US$1815.93,” ujar tim Riset Monex Invenstindo Futures (MIFX).

Malam ini aksi beli berpeluang terus berlanjut membuat harga emas menguji level resisten US$1.825 bila data Pending Home Sales per bulan AS (21:00 WIB) dirilis lebih buruk dari estimasi.

Namun, bila mampu bergerak lebih rendah dari level support US$1.811, maka harga emas berpotensi dijual menargetkan level support selanjutnya US$1.806

“Rentang perdagangan potensial di sesi AS di kisaran US$1.806 - US$1.825 per troy ons,” imbuh tim riset MIFX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper