Bisnis.com, JAKARTA – UOB Asset Management memilih Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) sebagai strategi mengoptimalkan penjualan.
Chief Investment Officer UOB Asset Management Indonesia Albert Z Budiman mengatakan strategi perseroan untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan investor ialah dengan menggandeng APERD. Menurutnya dengan kehadiran digitalisasi ikut memberikan akses lebih mudah bagi investor dan memiliki program edukasi yang baik.
“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan 5 APERD digital yang memiliki proposisi yang unik dengan kelebihan mereka masing – masing dan sedang dalam proses untuk membangun kerja sama dengan beberapa APERD digital lainnya,” katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (29/8/2021).
Albert optimistis strategi tersebut juga dapat mendukung pertumbuhan jumlah investor. Sekaligus, mendorong inklusi dan literasi bagi masyarakat Indonesia.
Dia menilai bahwa digitalisasi akses pada instrumen investasi merupakan pendukung utama dari jumlah pertumbuhan investor reksa dana. Data dari KSEI per Maret 2021 menunjukan pertumbuhan SID yang pesat pada distributor fintek.
Pertumbuhan SID dapat mencapai 164 persen year-on-year (yoy) dalam setahun terakhir. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan SID pada Selling Agent Non-Bank yang tumbuh 97 persen dan Selling Agent Bank yang tumbuh 17 persen yoy.
Baca Juga
“Kami melihat bahwa dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan paling besar terlihat dalam reksa dana pasar uang. AUM reksa dana pasar uang memiliki tumbuh sebesar 35 persen per tahunnya,” katanya.
Selain reksa dana pasar uang, dia juga melihat pertumbuhan yang cukup baik pada reksa dana pendapatan tetap. Pasalnya, reksa dana pendapatan tetap tumbuh sebesar 20 persen yoy dalam empat tahun terakhir.
Sebagai informasi, UOB Asset Management baru meluncurkan reksa dana pendapatan tetap bernama UOBAM Inovasi Oligasi Indonesia. Albert mengatakan produk itu fleksibilitas dalam berinvestasi pada obligasi korporasi maupun pemerintah yang berdenominasi USD maupun dalam IDR.
Selain itu, lanjutnya, UOB AM sudah mengaplikasikan ESG integration pada reksa dana pasar uang. “Untuk kedepannya, kami berencana untuk mengusung tema sustainability pada produk-produk unggulan,” pungkasnya.