Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Pertumbuhan Pendapatan, Intip Strategi Sarana Menara Nusantara (TOWR)

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengincar pertumbuhan pendapatan dan EBITDA di kisaran 8 persen hingga akhir tahun ini.
Halaman muka Laporan Tahunan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. 2017./ptsmn.co.id
Halaman muka Laporan Tahunan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. 2017./ptsmn.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 8 persen pada akhir 2021.

Wakil Direktur TOWR Adam Ghifari mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan penerimaan dan EBITDA di kisaran 8 persen hingga akhir tahun ini.

“Sejauh ini sudah on track sesuai dengan target yang ditetapkan awal tahun ini. Kami akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan,” katanya dalam pertemuan dengan media secara daring, Jumat (27/8/2021).

Ke depannya, Adam mengatakan pihaknya akan fokus pada pertumbuhan bisnis secara organik yang datang dari sewa menara dan menara fiber. TOWR juga akan terus berkomunikasi dengan tenant-tenant operator telekomunikasinya.

Lebih lanjut, TOWR juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi seperti pembelian menara telekomunikasi. Menurut Adam, TOWR terus mencari peluang dari para pemilik infrastruktur telekomunikasi yang berminat melepas asetnya.

“Kami terus memantau peluang yang ada di pasar. Oleh karena itu, kami menyiapkan neraca keuangan dan permodalan yang kuat agar tidak membebani aksi akuisisi ke depannya,” tambah Adam.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga semester I/ 2021, TOWR membukukan pertumbuhan penerimaan sebesar 7,88 persen dari Rp 3,69 triliun menjadi Rp 3,97 triliun.

Secara rinci, pendapatan sewa masih menjadi kontributor pendapatan TOWR terbesar dengan Rp3,7 triliun. Sementara itu, jasa dan lainnya menyumbang penerimaan sebesar Rp276,05 miliar.

Seiring dengan hal tersebut, TOWR juga membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebanyak Rp1,68 triliun. Jumlah tersebut naik dibandingkan laba bersih perusahaan pada semester I/2020 senilai Rp1,30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper