Bisnis.com, JAKARTA - Emiten minuman beralkohol PT Delta Djakarta Tbk. memperkuat posisi di supermarket maupun saluran e-commerce untuk mengompensasi penurunan penjualan di masa pandemi.
Alan DV Fernandez, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Delta Djakarta, menyampaikan perseroan telah mengambil berbagai langkah untuk meminimalisir dampak pandemi terhadap kinerja perseroan.
Dia menyebut, penutupan sementara gerai-gerai yang menjual produk perseroan, pembatasan perjalanan, hingga penundaan sejumlah acara musik membuat upaya pemasaran produsen bir dengan merek Anker itu terbatas.
“Sebagai gantinya, kami mengalihkan fokus pada program-program off-premise dan sektor tradisional. Kami meningkatkan ketersediaan di hipermarket dan supermarket, serta mempertahankan program insentif untuk mendukung pedagang grosir kami,” tulis Alan dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (26/8/2021).
Selain menambah pasokan ke tempat penjualan berskala besar, emiten dengan kode saham DLTA ini juga memanfaatkan peluang yang ditawarkan marketplace seperti Happy Fresh, BliBli, dan Shopee. Perseroan bahkan juga menjalankan ampanye pengiriman pembelian lewat marketplace secara gratis.
Tak hanya inovasi dari sisi distribusi, DLTA juga berinovasi dari sisi produk. Pada 2020, perseroan meluncurkan kemasan kaleng baru berukuran 320 mililiter yang merupakan pembaruan dari kaleng berukuran 330 mililiter. Hal ini disebut Alan untuk menyelaraskan persaingan dan harapannya dapat menghasilkan marjin laba lebih baik.
Baca Juga
“Kami juga memanfaatkan teknologi informasi dengan menerapkan Sistem Informasi Distributor (DIS) yang memungkinkan kami untuk mengelola aktivitas distribusi dan informasi penjualan dengan lebih baik,” jelas Alan.
Hingga akhir tahun ini, Alan menilai kondisi pariwisata Indonesia yang biasanya menjadi penopang penjualan produk minuman beralkohol belum akan pulih benar.
Sembari menanti pemulihan ekonomi terjadi, DLTA berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan perlindungan karyawan, memperkuat kerjasama dengan mitra dagang, serta menerapkan inisiatif penjualan dan pemasaran yang lebih kreatif.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, DLTA membukukan pendapatan senilai Rp175,18 miliar atau naik 14,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp153,05 miliar.
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun mengalami kenaikan sebesar 33,49 persen menjadi Rp56,64 miliar dari sebelumnya Rp42,43 miliar.