Bisnis.com, JAKARTA – Setelah membukukan kinerja ciamik setengah tahun 2021, PT Bayan resources Tbk. menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022.
Hal ini seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.
“Meski diadang pandemi Covid-19, Bayan tetap menargetkan bisa mengoeprasikan fasilitas pengangkutan batu bara tersebut pada 2022, yang diperkirakan bisa menambah kapasitas produksi hingga 25-30 juta ton dari kapasitas fasilitas yang sudah ada," tulis manajemen Bayan Resources dalam laporan keuangan, dikutip Selasa (24/8/2021).
Sampai dengan penyelesaian fasilitas baru, volume penjualan Bayan akan tetap setara dengan volume pada 2020.
Pada paruh pertama 2020, emiten batu bara berkode BYAN tersebut membukukan produksi hingga 18 juta ton, naik dari periode yang sama pada 2020 sebanyak 12,1 juta ton.
Adapun, pada kuartal II/2021 penjualan batu bara BYAN mencapai 9,1 juta ton. Jumlah ini sejalan dengan rencana Bayan Resources.
Baca Juga
"Penjualan pada kuartal II/2021 memang lebih rendah dari kuartal pertama untuk kembali ke jalur rencana target total volume penjualan tahunan," jelas manejemen Bayan Resources.
Sementara itu, sampai dengan Juni 2021, bayan masih memiliki pasokan batu bara yang jumlahnya naik tipis ke 2,4 juta ton.
Manajemen BYAN menjelaskan bahwa saat ini perseroan tengah fokus bekerja sama jangka panjang dengan pembangkit listrik di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sampai dengan 30 Juni 2021, kontrak dan komitmen penjualan perseroan mencapai 34,9 juta ton.