Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham mengalami koreksi tajam pada perdagangan saham periode 16 Agustus 2021-20 Agustus 2021. Pada pekan ini ada sejumlah saham rokok, teknologi dan bank yang mengalami penurunan drastis.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA) memimpin pelemahan dengan penyusutan saham sebesar 33,33 persen dari Rp336 per saham menjadi Rp324 per saham.
Di urutan berikutnya ada saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang merosot 25,12 persen dari Rp51.050 menjadi Rp38.225 per saham.
Kemudian, ada juga saham Bank J Trust indonesia Tbk. (BCIC) yang melempem sebesar 23,57 persen dari Rp785 per saham menjadi Rp600 per saham. Saham ini terparkir di posisi 9 top losers pekan ini. Posisi terakhir dalam 10 top losers pekan ini adalah PT First Media Tbk. (KBLV) yang susut sebesar 23,23 persen dari Rp990 ke level Rp760.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (20/8/2021), berada di zona hijau dan masih tetap di level psikologis 6.000. tepatnya di level 6.030,772.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan secara keseluruhan selama sepekan, IHSG mengalami perubahan 1,77 persen dari posisi 6.139,492 pada penutupan pekan lalu. Kemudian, perubahan sebesar 1,80 persen terjadi pada nilai kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan, menjadi sebesar Rp7.267,791 triliun dari Rp7.400,658 triliun pada pekan sebelumnya.
Sedangkan untuk rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mencatatkan perubahan sebesar 3,40 persen menjadi 22,651 miliar saham dari 23,448 miliar saham pada pekan yang lalu. Rata-rata frekuensi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 7,34 persen menjadi 1.458.268 transaksi dari 1.573.789 transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turut berubah sebesar 10,88 persen menjadi Rp13,904 triliun dari Rp15,602 triliun pada pekan lalu. Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp156,86 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp20,097 triliun.