Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) langsung berada di zona merah setelah perdagangannya kembali dibuka oleh Bursa Efek Indonesia.
Dalam keterangannya, BEI kembali membuka perdagangan saham BOLA mulai sesi I tanggal 20 Agustus 2021, setelah suspensi selama sepekan.
Pada akhir sesi I, saham BOLA anjlok 6,76 persen hingga menyentuh batas bawah ke level Rp1.035 per saham.
Sepanjang sesi, volume saham yang ditransaksikan sebanyak 2,39 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,47 miliar. Kapitalisasi pasar BOLA mencapai Rp6,21 triliun.
Terakhir kali saham BOLA diperdagangkan pada 9 Agustus 2021, hargam saha ini melesat 16,23 persen menuju Rp1.110 per saham.
Berdasarkan data RTI, sepanjang Agustus saham BOLA melesat 231,73 persen. Secara year to date, saham ini melejit 531,10 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, BEI melakukan suspensi terhadap saham BOLA mulai perdagangan 10 Agustus 2021. Hal itu sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BOLA sejak 27 Juli 2021 hingga 9 Agustus 2021.
Dalam keterangannya, Corporate Secretary PT Bali Bintang Sejahtera Tbk Yohanes Ade Bunian Moniaga memberikan respon atas terjadinya lonjakan saham BOLA.
"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas gadai saham (repo) dan tidak pernah menerima aliran uang yang bersumber dari repo yang dilakukan oleh pemegang saham," jelas Yohanes dalam keterangan terbuka, Rabu (18/8/2021).
Lebih lanjut, Yohanes menuturkan pihaknya belum dapat menyusun proyeksi kinerja keuangan perseroan untuk akhir 2021 lantaran masih menunggu jadwal kompetisi liga.
"Masih menunggu jadwal kompetisi liga karena memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap pendapatan perseroan," jelasnya.