Bisnis.com,JAKARTA- Publik disarankan tidak mudah memercayai berbagai informai yang tidak jelas sumbernya menjelang GoTo melantai di bursa.
Seperti diketahui, rencana initial public offering (IPO) GoTo terus menjadi perbincangan investor di pasar modal. Selain memiliki model bisnis teknologi, yang sekarang sedang jadi target banyak investor di Bursa Efek Indonesia (BEI), GoTo merupakan gabungan entitas bisnis pemimpin pasar ride hailing dan pesan antar makanan, pembayaran dan layanan keuangan, serta e-commerce terbesar di Asia Tenggara.
CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto mengatakan biasanya menjelang IPO banyak informasi bermunculan. Hanya saja, ingatnya, investor harus senantiasa berhati-hati dalam menerima informasi terkait perusahaan yang akan IPO karena itdak semua informasi terjamin akurasinya.
"Kalau ada informasi tentang ini dan itu, jangan mudah teperdaya oleh informasi yang sumbernya tidak jelas. Investasi di bursa efek sudah teregulasi melalui ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan BEI. Siapapun yang akan IPO pastinya akan ikuti ketentuan otoritas pasar modal," ujarnya Fendi di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Menurutnya, dengan IPO nilai bisnis GoTo akan semakin terukur dan itu juga menjadi puncak prestasi dari kehadiran start-up karya anak bangsa ini. Dia juga mengingatkan investor dapat memperoleh informasi yang kredibel terkait IPO GoTo pada prospektus. Dalam prospektus tersebut seluruh informasi sudah lengkap, baik terkait prospeknya kedepan dan aspek risiko bisnis perusahaan.
Sebagaimana diketahui, GoTo dikabarkan akan melakukan IPO di Indonesia terlebih dulu sebelum membawa GoTo ke Wall Street. Sebelumnya, GoTo diprediksi memiliki valuasi senilai US$18 miliar.
GoTo merupakan salah satu startup yang paling berkembang di wilayah Asia Tenggara yang memiliki jumlah usaha rintisan sebesar 650 juta perusahaan.