Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan pelemahan yang cukup dalam pada hari ini, Senin (16/8/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.087,91 melemah 0,84 persen atau 51,58 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.056,74 - 6.147,30.
Jelang penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp11,54 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp565,68 miliar.
Melalui seluruh konstituen sebanyak 156 saham ditutup menguat, 342 saham terkoreksi, sedangkan 152 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Pada perdagangan hari ini, investor asing terpantau justru melakukan aksi beli paling banyak terhadap saham-saham emiten berkapitalisasi besar.
Tercatat, investor asing paling banyak melakukan aksi beli atau net buy sebesar Rp246,9 miliar untuk saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Namun, saham BUKA amsih anjlok 6,81 persen di posisi Rp890.
Baca Juga
Selanjutnya asing juga membeli saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp183,5 miliar. Saham emiten perbankan tersebut di akhir perdagangan berhasil menguat 0,16 persen atau 50 poin ke level 32.100.
Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) juga diborong asing sebanyak Rp48,6 miliar. BBRI pun menguat 1,55 persen atau 60 poin ke posisi 3.930.
Di sisi lain, investor asing tampak melakukan aksi jual untuk saham BMRI sebanyak Rp34,6 miliar, INKP sebanyak Rp33,6 miliar, dan MDKA sebanyak Rp15,8 miliar.
Sebelumnya, analis Indo Premier Sekuritas Mino menilai pelemahan IHSG lebih disebabkan oleh investor menanti pengumuman terbaru dari kelanjutan PPKM Level 4 hari ini.
“Berdasarkan pengalamanan yang sudah-sudah, investor saat ini cenderung lebih hati-hati,” kata Mino kepada Bisnis, Senin (16/8/2021).
Adapun, pemberlakuan PPKM level 3 dan 4 atau pembatasan gerak masyarakat di luar ruang telah diberlakukan sejak 3 Juli 2021 sampai saat ini. Pengumuman pemberlakuan PPKM ini dilakukan setiap minggu dengan memperhatikan perkembangan kasus Covid-19.
Data terbaru menunjukkan secara nasional, berdasarkan perhitungan menggunakan enam indikator Kementerian Kesehatan, jumlah provinsi di level 4 menurun pada pekan lalu dari pekan sebelumnya. Seperti di Pulau Jawa, Jawa Barat dan Banten sekarang sudah level 3.