Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN bakal membantu BPI Danantara untuk menyiapkan proses pembentukan Holding Operasional sekaligus Holding Investasi.
Dalam draf Undang-undang (UU) BUMN tertanggal 4 Februari 2025, Pasal 3AK Ayat 1 menyebutkan bahwa Menteri BUMN dan Danantara akan mendirikan Holding Operasional yang bertugas mengelola operasional perusahaan negara.
“Yang dimaksud dengan mendirikan Holding Operasional adalah mendirikan BUMN baru atau menunjuk salah satu BUMN yang telah ada untuk menjadi Holding Operasional,” tulis penjelasan atas pasal tersebut.
Sementara itu, Pasal 3AB Ayat 1 juga menyatakan bahwa Menteri BUMN dan Danantara bakal mendirikan Holding Investasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk entitas baru ataupun menunjuk perusahaan existing.
Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengonfirmasi hal tersebut. Dia menyampaikan bahwa pihaknya akan membantu Danantara untuk mempersiapkan pembentukan Holding Operasional dan Investasi.
“Ya di Undang-undang, Menteri BUMN nanti harus membantu Danantara untuk menyiapkan operasinya ke PT [entitas] baru,” ucap Kartika atau akrab disapa Tiko, saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Baca Juga
Untuk diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi Danantara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/2/2025). Hal ini ditandai dengan penandatanganan UU No. 1/2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 19/2003 mengenai BUMN.
Presiden turut meneken Peraturan Pemerintah No. 10/2025 yang mengatur Organisasi dan Tata Kelola Danantara, sekaligus Keppres No. 30/2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.
Rosan Roeslani, selaku Menteri Investasi dan Kepala BKPM, ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara. Rosan menggantikan posisi Muliaman Hadad, yang sebelumnya dilantik sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024.
Di samping itu, terdapat dua posisi di bawah CEO BPI Danantara, yaitu Chief Operating Officer (COO) yang bertanggung jawab untuk Holding Operasional, dan Chief Investment Officer (CIO) mengendalikan Holding Investasi BUMN.
Untuk posisi tersebut, Prabowo memilih Pandu Patria Sjahrir untuk menduduki posisi CIO yang bertanggung jawab mengelola investasi dan pemberdayaan aset BUMN.
Adapun posisi COO dipercayakan kepada Dony Oskaria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Di posisi barunya ini, dia akan bertanggung jawab mengelola operasional BUMN yang ada di bawah BPI Danantara.