Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Nilai Kontrak Baru Rp11,8 Triliun per Juli 2021

Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan nilai kontrak baru hingga Rp11,8 triliun per Juli 2021.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan nilai kontrak baru hingga Rp11,8 triliun per Juli 2021.

Realisasi tersebut setara dengan 29,41 persen dari target kontrak baru tahun ini senilai Rp40,12 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menjelaskan kontribusi terbesar dari perolehan kontrak baru perseroan secara berturut-turut dari sektor infrastruktur dan gedung, sektor industri, energi dan industrial plant, serta properti.

Agung menyebut pencapaian perseroan hingga awal semester II/2021 ini mencerminkan kepercayaan pasar yang tetap terjaga kepada emiten bersandi saham WIKA tersebut di tengah pandemi Covid-19. 

"Kami berharap kondisi Covid-19 saat ini bisa segera membaik, sehingga kondisi ekonomi Indonesia, termasuk industri, dan perseroan juga semakin membaik, Dengan demikian jumlah kontrak baru masih akan bertambah di sisa perjalanan 2021," kata Agung dalam siaran pers, dikutip Minggu (15/8/2021).

Adapun, WIKA saat ini masih ikut dalam sejumlah tender proyek dengan total nilai kontrak mencapai Rp27 triliun.

Lebih lanjut, salah satu proyek yang baru didapatkan WIKA pada bulan lalu adalah proyek pekerjaan konstruksi pembangunan terowongan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Dalam proyek ini, WIKA tergabung dalam KSO bersama Jaya Konstruksi dengan porsi WIKA sebesar 63 persen atau senilai Rp435,2 Miliar. 

Pada proyek tersebut, Wijaya Karya bertanggung jawab melanjutkan pembangunan terowongan ganda dari Sungai Ciliwung (inlet) menuju titik pertemuan (arriving shaft) di Jalan Otista III, sepanjang 549 meter. 

Sodetan atau terowongan itu bertujuan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke KBT, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 meter kubik per detik.

Proyek tersebut memperlengkap andil WIKA dalam pengendalian banjir di DKI Jakarta. Saat ini proyek fasilitas pengendalian banjir yang sedang dikerjakan WIKA termasuk pembangunan Bendungan Sukamahi, Bogor, dan pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper