Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Produsen Minyak Goreng Bimoli (SIMP) Ubah Rugi Jadi Laba pada Semester I/2021

PT Salim Ivomas Pratama Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,95 triliun pada semester I/2021. Perolehan itu naik 42 persen dibandingkan dengan Rp6,87 triliun pada semester I/2020.
Beberapa produk besutan PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
Beberapa produk besutan PT Salim Ivomas Pratama Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen minyak goreng Bimoli, PT Salim Ivomas Pratama Tbk., berhasil mencetak laba pada semester I/2021, berbanding terbalik dari rugi pada semester I/2020.

Berdasarkan laporan perseroan pada Jumat (13/8/2021), emiten berkode saham SIMP itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,95 triliun pada semester I/2021. Perolehan itu naik 42 persen dibandingkan dengan Rp6,87 triliun pada semester I/2020.

Pendapatan tersebut terdiri atas 83 persen penjualan produk minyak dan lemak nabati (EOF) dan 17 persen penjualan produk perkebunan.

Selain itu, SIMP berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp219 miliar pada semester I/2021. Perolehan itu berbanding terbalik dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp301 miliar pada semester I/ 2020.

“Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbalik positif menjadi Rp219 miliar, terutama terutama berasal dari naiknya laba usaha dan penurunan beban keuangan yang sebagian diimbangi oleh kenaikan beban pajak penghasilan,” tulis Manajemen Salim Ivomas Pratama dikutip dari keterangannya, Jumat (13/8/2021).

Sementara itu, Manajemen menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati yang juga diiringi kenaikan volume penjualan produk EOF.

Adapun, harga jual rata-rata CPO dan PK pada semester I/2021 naik masing-masing 26 persen dan 62 persen secara yoy.

Sementara itu, volume penjualan CPO sedikit turun 1 persen yoy menjadi 343 ribu ton.Penurunan juga terjadi pada volume penjualan produk PK yang terkoreksi 3 persen yoy menjadi 84 ribu ton.

Selanjutnya, produksi tandan buah segar (TBS) inti turun 3 persen yoy menjadi 1,36 juta ton dan total produksi CPO menurun turun 1 persen yoy menjadi 345 ribu ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper