Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia kembali kedatangan calon emiten baru yang siap melakukan penawaran umum saham perdana. Kali ini, produsen semen PT Cemindo Gemilang Tbk. menyatakan siap melantai di BEI.
BEI sudah kedatangan 28 emiten baru sepanjang 2021. Terakhir, pada Jumat (6/8/2021), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) resmi listing dan meraup dana IPO terbesar dalam sejarah BEI, yakni Rp21,9 triliun.
Terkini, mengutip prospektus Cemindo Gemilang, yang merupakan produsen Semen Merah Putih, dalam IPO perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.718.830.200 dibulatkan 2,72 miliar saham dengan nilai nominal Rp500, yang mewakili 15 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor.
"Harga penawaran dalam penawaran umum berkisar Rp600-Rp800 per saham," papar manajemen Cemindo dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia, Senin (9/8/2021).
Oleh karena itu, jumlah nilai penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya adalah Rp2.175.064.160.000 atau dibulatkan Rp2,17 triliun. Adapun, bila mengacu harga terbawah, maka dana IPO yang diraih sejumlah Rp1,63 triliun.
Penjamin pelaksana emisi efek yang juga bertindak sebagai penjamin emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap sisa saham yang tidak dipesan dalam IPO. Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Mandiri Sekuritas, sedangkan penjamin emisi efek PT UBS Sekuritas Indonesia.
Baca Juga
Berikut perkiraan jadwal IPO PT Cemindo Gemilang Tbk.
Masa Penawaran Awal : 9-19 Agustus 2021
Indikasi Tanggal Efektif : 27 Agustus 2021
Indikasi Masa Penawaran : 3 Agutus - 2 September 2021
Indikasi Tanggal Penjatahan : 2 September 2021
Indikasi Tanggal Distribusi Elektronik : 3 September 2021
Indikasi Tanggal Pencatatan di BEI : 6 September 2021
Pemegang saham Cemindo ialah WH Investments Pte. Ltd. 97,12 persen dan PT Gama Group 2,88 persen. Setelah IPO, susunan pemegang saham menjadi WH Investments 82,55 persen, masyarakat 15 persen, dan Gama Group 2,45 persen.
Dana IPO akan digunakan untuk 4 hal. Pertama, sekitar 58 persen untuk modal kerja, termasuk pembayaran utang dan uang muka. Kedua, sekitar 17 persen untuk pembayaran sebagian pokok utang dari pinjaman sindikasi.
Ketiga, sekitar 11 persen untuk pembayaran utang ke Sinoma Internatinal Engineering Co. Ltd. Keempat, sekitar 8 persen untuk belanja modal. Kelima, sekitar 6 persen untuk pembayaran sebagian utang ke PT Sinoma Engineering Indonesia.
Pada 2020, Cemindo membukukan pendapatan Rp7,16 triliun dengan laba komprehensif tahun berjalan Rp536,88 miliar. Per Maret 2021, penjualan Rp2 triliun dan laba Rp190,42 miliar.