Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warning! Harga IDXTechno Ketinggian, IPO Bukalapak (BUKA) Hanya Sentimen Sementara

Dari total kapitalisasi pasar sektor teknologi sebesar Rp327,6 triliun, porsi kapitalisasi 5 emiten baru yakni DCII, EDGE, ZYRX, UVCR dan BUKA sebesar Rp262,3 triliun melebihi 80 persen. Hal ini harus menjadi perhatian investor.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga saham konstituen IDXTechnology alias emiten sektor teknologi dinilai sudah terlalu tinggi dan tidak merata. Dengan demikian, investor diminta berhati-hati menaruh harapannya di sektor ini, termasuk pada PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menuturkan jika melihat sektor teknologi sepanjang tahun berjalan (year to date), kenaikannya terbesar dikontribusi oleh 5 emiten baru khususnya emiten PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).

DCII sejak penawaran umum pada 6 Januari 2021, kapitalisasi pasarnya telah naik 13.947,6 persen dari Rp1,0 triliun saat IPO naik menjadi Rp140,6 triliun.

Total nilai kapitalisasi pasar 23 emiten sektor teknologi tersebut per 6 Agustus 2021 sebesar Rp327,6 triliun atau 4,4 persen dari kapitalisasi pasar IHSG.

Dari total kapitalisasi pasar sektor teknologi sebesar Rp327,6 triliun, porsi kapitalisasi 5 emiten baru yakni DCII, EDGE, ZYRX, UVCR dan BUKA sebesar Rp262,3 triliun melebihi 80 persen.

"Untuk kelima emiten yang IPO pada tahun ini sejak IPO sampai dengan 6 Agustus 2021 kapitalisasi pasarnya naik 184 persen dari Rp92,1 triliun menjadi Rp262,3 triliun," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (8/8/2021).

Untuk 18 emiten lainnya kenaikan kapitalisasi pasarnya sebesar 236 persen dari Rp19,4 triliun menjadi Rp65,3 triliun.

Dia melanjutkan jika melihat kenaikan sektor teknologi sepanjang tahun berjalan, besaran kenaikan harga saham tidak merata. Ada emiten yang mengalami koreksi seperti PT Galva Technologies Tbk. (GLVA) dan PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH) ada yang tumbuh ratusan, ribuan bahkan belasan ribu persen.

Sementara itu, jika melihat performa keuangan emiten teknologi di tahun ini rasio PE (price to earning) sangat tinggi sekali bahkan ada juga yang masih membukukan kerugian.

"Kenaikan yang terjadi pada saham-saham sektor teknologi pada umumnya lebih kepada sentimen, karena belum terlihat dalam performa keuangannya di kuartal I dan II pada tahun ini," papar Alfred.

Menurutnya, hanya beberapa emiten yang terlihat memiliki kenaikan saham yang didukung oleh hasil performa keuangannya, seperti emiten PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL).

Pendapatan MTDL meningkat 23,48 persen sepanjang semester pertama 2020 menjadi Rp7,66 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,2 triliun. Sedangkan, laba bersihnya naik 63,65 persen menjadi Rp355,39 miliar dari Rp217,16 miliar.

"Di sektor ini yang masih kami rekomendasikan adalah emiten MTDL yang kami lihat memang paling murah di sektor ini [PE & PBV] dan didukung kinerja fundamental tumbuh konsisten dalam 5 tahun terakhir," katanya.

Di sisi lain, Alfred mengingkatkan kenaikan harga saham yang sudah terlalu tinggi pada sektor teknologi perlu mendapat perhatian investor.

Investor perlu berhati-hati terhadap performa emiten-emiten teknologi ke depan karena tentu kenaikan yang sudah sangat tinggi memberikan potensi koreksi yang dalam.

"Apalagi perbaikan performa keuangannya ke depan tidak mampu mengimbangi kenaikan harga saham yang ada saat ini," urainya.

Dia juga mengakui masuknya BUKA memberikan tambahan sentimen untuk sektor teknologi, apalagi dengan hasil hari pertama yang mengalami Auto Reject Atas (ARA). Namun, kembali lagi bahwa kenaikan harga sahamnya masih sebatas sentimen jika melihat performa emiten-emiten tersebut sampai di kuartal I/2021 ini.

Emiten sektor teknologi pada tahun berjalan sudah mengalami kenaikan 977,2 persen hingga penutupan perdagangan Jumat (6/8/2021). Jika menggunakan indeks teknologi IDX Techno per 24 Januari 2021 kenaikannya telah mencapai 541 persen ke level 11.997,71.

Jumlah emiten di sektor ini dengan masuknya PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) dan BUKA maka berjumlah 23 Emiten dimana 5 emiten merupakan emiten yang melantai tahun ini dan 2 emiten terkena penghentian perdagangan sementara alias suspend semenjak tahun lalu, yakni PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY) dan PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. (SKYB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper