Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES : Saham Bank Mayapada (MAYA) Lesu, Bali United (BOLA) Mulai Jenuh

Saham Bank Mayapada (MAYA) sejauh ini masih bergerak lesu. Adapun Bali United (BOLA) telah menunjukkan grafik penguatan signifikan, meski tampak mulai melandai.
Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura senilai Rp2 triliun, di Jakarta, Senin (15/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura senilai Rp2 triliun, di Jakarta, Senin (15/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang tahun ini, PT Bank Mayapada Tbk. (MAYA) termasuk dalam kelompok emiten perbankan dengan pergerakan saham lesu. Diperdagangkan dengan harga terkini Rp1.255 per saham, harga saham MAYA sudah susut 72,85 persen selama tahun berjalan alias year-to-date (ytd).

Adanya penyusutan kepemilikan sejumlah investor strategis, seperti Cathay Life, ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

Sejak Februari 2021, porsi kepemilikan Cathay memang terus berkurang dan pengurangan tersebut berpengaruh terhadap adanya perombakan pada pos direksi.

1. Longsornya Saham Bank Mayapada (MAYA), Dato' Tahir & Aksi Lego Cathay Life

Bos Mayapada, Dato Sri Tahir, beberapa bulan lalu sempat mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin mengatur harga saham. Menurutnya, perusahaan akan terus fokus pada bisnis dan menyerahkan valuasi perusahaan kepada mekanisme pasar.

Ulasan selanjutnya dapat dibaca pada artikel ini.

bali united
bali united

Para pemain Bali United, juara Liga 1 2019, tengah berlatih./BaliUtd.com

 

2. Sinyal Rehat Investor Usai Gerak Liar Saham Bali United (BOLA)

Berbanding terbalik, saham klub sepakbola dan basket Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) justru sedang garang-garangnya. Terkini, saham BOLA yang sudah dibanderol Rp990 per saham telah menguat 200 persen secara ytd.

Walaupun sudah menanjak signifikan, mulai muncul isyarat jenuh beli dari kalangan investor. Sinyal ini ditengarai akan membuat pergerakan saham BOLA mulai melandai.

Dalam paparan publik, Rabu (5/8), BOLA sendiri melaporkan bahwa kinerja operasional mereka masih kering kerontang. Namun, rapor positif investasi saham yang dilakukan perseroan membuat kinerja bottom line relatif terselamatkan.

Kini, dengan wacana Liga 1 akan segera digulirkan pada 20 Agustus 2021, BOLA berharap akan ada secercah harapan pada sisi operasional.

Pembahasan lebih lanjutnya bisa dibaca di sini.

bnbr
bnbr

Penumpang turun dari bus listrik usai mengikuti uji coba di halaman Balai Kota, Jakarta, Senin (29/4/2019). Pemprov DKI Jakarta bersama PT TransJakarta dan PT Bakrie & Brother Tbk menyelenggarakan uji coba bus listrik yang bertujuan untuk memastikan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum di Jakarta. /ANTARA

3. Semarak Ekspansi Emiten Bakrie hingga Bisnis Digital, Pilih Saham BRMS, ENRG, atau BNBR?

Emiten-emiten Grup Bakrie menampakkan kekompakan rencana untuk ekspansi baru-baru ini. Mulai dari PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), hingga PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) serempak mengusung ambisi segera bangkit dari krisis pandemi.

Namun, sulitnya likuiditas bank membuat emiten-emiten tersebut cenderung mencari dana ekspansi via aksi korporasi penerbitan saham baru.

Dengan adanya aksi-aksi tersebut, masihkah emiten-emiten Grup Bakrie menarik untuk dilirik? 

Jawabannya ada di artikel ini.

bank jago
bank jago

Karyawan beraktivitas di kantor cabang Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021)./Bisnis-Abdurachman

 

4. Parade Kinerja Saham vs Keuangan Bank Digital, Siapa Paling Moncer?

Perbankan, termasuk di dalamnya bank calon digital, menjadi sektor yang paling gesit melaporkan kinerja mereka untuk paruh pertama 2021.

Sayangnya, kecepatan memang tak selalu berbanding lurus dengan kinerja. Kendati cukup responsif, emiten bank-bank calon digital yang didominasi bank mini lebih banyak membukukan kinerja minus walau sebagian di antaranya sudah menunjukkan perbaikan.

Padahal, di saat bersamaan, saham bank-bank calon digital seperti PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA), hingga PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) secara ytd sudah membukukan penguatan harga saham yang  signifikan.

Pembahasan lebih lanjut ada di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper