Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. menyebut kenaikan penjualan khususnya pengiriman ekspor menjadi penopang kinerja perseroan selama semester I/2021.
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan selama semester I/2021 perseroan mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 35,5 persen. Dengan peningkatan ekspor tersebut, emiten berkode saham SMGR ini mampu mencatat kenaikan total volume penjualan sebesar 5,7 persen secara tahunan.
“Peningkatan penjualan regional merupakan upaya perseroan untuk memastikan utilisasi fasilitas produksi tetap terjaga di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini,” kata Hendi dalam siaran pers, dikutip Kamis (5/8/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, SMGR mencatatkan laba senilai Rp794,12 miliar atau naik 29,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp612,46 miliar.
Adapun, pendapatan juga terpantau naik 1,16 persen secara tahunan menjadi Rp16,21 triliun pada semester I/2021 dibandingkan Rp16,02 triliun pada semester II/2021.
Dilihat dari kontribusi pendapatan, penjualan semen tetap mendominasi top line perusahaan pelat merah ini. Namun, penjualan semen terpantau masih turun 1,63 persen menjadi Rp12,92 triliun dari sebelumnya Rp13,14 triliun.
Baca Juga
Namun, penjualan terak meningkat signifikan sebesar 39,78 persen menjadi Rp1,93 triliun dari sebelumnya Rp1,38 triliun.
Hendi mengimbuhkan peningkatan laba selain berasal dari peningkatan pendapatan dan volume penjualan, juga datang dari hasil pengelolaan utang yang berkelanjutan.
Dia menunjukkan pengelolaan utang yang berkelanjutan menghasilkan penurunan biaya keuangan sebesar 27,7 persen pada semester I/2021.
Adapun, total aset SMGR tercatat turun 3,81 persen menjadi Rp75,02 triliun pada akhir Juni 2021 dari posisi akhir tahun lalu Rp78 triliun.
Ekuitas turun 29,20 pesren secara year-to-date menjadi Rp25,24 triliundan liabilitas turun 6,56 persen ytd menjadi Rp37,90 triliun.