Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melemah seiring dengan rilis menurunnya data manufaktur China periode Juli 2021, yang mengindikasikan pelemahan permintaan komoditas tersebut.
Pada perdagangan Senin (2/8/2021) pukul 12.44 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2021 koreksi 0,93 persen atau 0,69 poin menjadi US$73,26 per barel. Harga minyak Brent kontrak Oktober 2021 anjlok 1,1 persen atau 0,83 poin menuju US$74,58 per barel.
Laporan PT Monex Investindo Fututes menyebutkan harga minyak turun pada awal sesi Senin (2/8), setelah laporan indeks manufaktur China pagi hari tadi mencatat level terendah selama 17 bulan terakhir.
"Kekhawatiran peningkatan produksi minyak mentah juga menjadi penyebab pelemahan harga minyak pagi ini," papar Monex.
Peluang trading harga minyak WTI berpotensi dijual jika turun ke bawah level US$72,75, menguji kisaran US$71,60-US$72,15. Namun, jika naik ke atas level US$74,00, minyak WTI berpeluang dibeli menguji kisaran US$74,50-US$75,00.
Level Resisten: 74.00 - 74.50 - 75.00
Baca Juga
Level Support: 72.75 - 72.15 - 71.60
Pada akhir pekan lalu, Biro Statistik Nasional China menunjukkan indeks manajer pembelian resmi negara itu turun menjadi 50,4 pada Juli dari 50,9 pada Juni.
Selanjutnya pada hari Senin, survei manufaktur bulanan yang dikeluarkan oleh majalah bisnis, Caixin, menempatkan Indeks Manufaktur China pada Juli di level 50,3, turun dari Juni di posisi 51,3.