Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan dan energi, PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2021, INDY membukukan pendapatan US$1,28 miliar. Nilai itu meningkat 14,08 persen year on year (yoy) dari US$1,13 miliar per Juni 2020.
Dengan estimasi rupiah Rp14.500 pr dolar AS, pendapatan INDY per Juni 2021 mencapai 18,66 triliun.
Pendapatan INDY berasal dari penjualan batu bara US$1,03 miliar (ekspor US$740,25 juta, domestik US$235,17 juta), kontrak dan jasa US$235,17 juta, dan perdagangan lainnya US$19,51 juta.
Beban pokok kontrak dan penjualan mencapai US$993,87 juta per semester I/2021, naik dari sebelumnya US$954,65 juta. Laba kotor masih naik menjadi US$293,97 juta dari sebelumnya US$174,26 juta.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$12,01 juta per Juni 2021. Laba bersih itu berbalik dari rugi bersih US$21,91 juta per Juni 2020.
Baca Juga
Dengan estimasi rupiah Rp14.500 per dolar AS, raihan laba bersih INDY per Juni 2021 mencapai Rp174 miliar.
Pada semester I/2021, INDY menggelontorkan kas untuk investasi senilai US$38,3 juta, turun dari sebelumnya US$75,69 juta. Kas dan setara kas akhir periode mencapai US$614,53 juta, naik dari US$488,47 juta per Juni 2020.
INDY mencatatkan liabilitas US$2,71 miliar per Juni 2021, naik dari akhir 2020 senilai US$2,63 miliar. Pada akhir semester I/2021, liabilitas jangka pendek US$845,13 juta dan liabilitas jangka panjang US$1,86 miliar.
Total ekuitas INDY per Juni 2021 mencapai US$888,18 juta, naik dari akhir 2020 sebesar US$867,29 juta. Jumlah aset naik mencapai US$3,59 miliar dari sebelumnya US$2,49 miliar.