Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Melambung, INDY Kejar Target Produksi 31,4 Juta Ton

Indika Energy juga memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara dengan mempertahankan margin yang sehat.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga batu bara telah menimbulkan dampak positif bagi kinerja PT Indika Energy Tbk. (INDY). Meski demikian, perusahaan belum memiliki rencana untuk meningkatkan target produksinya.

Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan pergerakan harga batu bara saat ini berdampak positif pada kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari tren positif kenaikan harga batu bara acuan yang terus mengalami peningkatan.

“Harga jual rata-rata dari entitas anak Indika Energy, PT Kideco Jaya Agung, pada kuartal II meningkat dibandingkan harga jual rata-rata di kuartal I/2021,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (6/7/2021).

Meski demikian, Ricky mengatakan pihaknya belum memiliki rencana untuk merevisi target-target produksi untuk tahun ini. Ia menuturkan, fokus utama INDY saat ini adalah mencapai target produksi sesuai dengan RKAB yang telah disetujui pemerintah.

Target tersebut adalah sebanyak 30 juta ton untuk Kideco dan 1,4 juta ton dari PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Hingga Mei 2021, Ricky mengatakan Kideco telah memproduksi 15,1 juta ton batu bara, sementara MUTU memproduksi 0,8 juta ton.

Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya perubahan target pada tahun ini.

“Perusahaan akan terus memantapkan strategi usaha sesuai dengan perkembangan yang terjadi,” lanjutnya.

Ricky melanjutkan, pihaknya akan memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara dengan mempertahankan margin yang sehat. Pihak INDY juga akan memastikan kontinuitas pasokan ke pelanggan, serta menjaga level produksi dan penjualan batu bara agar sesuai dengan target yang ditetapkan.

Sebelumnya, pergerakan harga batu bara acuan atau HBA menembus US$115,35 per ton pada Juli 2021, naik US$15,02 per ton dari posisi Juni 2021 yang mencapai US$100,33 per ton. Peningkatan itu membuat HBA Juli mencetak rekor tertinggi sejak Desember 2011, yaitu US$112,67 per ton.

Penetapan HBA Juli 2021 tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 121.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Juli 2021. Keputusan Menteri ini ditetapkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 2 Juli 2021.

Dalam 3 bulan terakhir, HBA mengalami kenaikan yaitu US$86,68 per ton pada April, dan pada Mei sebesar US$89,74 per ton. Kemudian, pada Juni 2021, HBA tercatat melesat ke angka US$100,33 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper