Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produk dan perlengkapan bangungan PT Surya Toto Indonesia Tbk. berhasil membalikkan keuntungan pada semester pertama tahun ini. Sementara itu, pendapatan perseroan pun tercatat mengalami peningkatan.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II/2021, emiten bersandi TOTO tersebut membalikkan kerugian periode berjalan pada semester I/2020 sebesar Rp12,32 miliar menjadi laba tahun berjalan pada semester pertama tahun ini sebesar Rp24,18 miliar.
Salah satu yang mempengaruhi laba berjalan semester ini adalah beban pajak penghasilan yang jauh mengalami penurunan dari Rp28,28 miliar pada semester pertama 2020 menjadi Rp6,82 miliar pada semester kedua.
Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya pendapatan perseroan pun mengalami peningkatan sebesar 10,66 persen menjadi Rp856,60 miliar pada semester I/2021, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya berpendapatan sebesar Rp774,05 miliar.
Pendapatan tersebut berasal dari kontrak dengan pelanggan yang terdiri dari saniter, fitting, peralatan sistem dapur, peralatan elektronik dan aksesoris. Pendapatan terbesar perseroan berasal dari produk saniter sebesar Rp431,04 miliar, yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan semester I/2020 sebesar Rp372,97 miliar.
Selain itu juga terdapat peningkatan pendapatan untuk fitting dari Rp357,36 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp381,48 miliar pada semester I/2021. Peningkatan pendapatan juga terjadi pada produk peralatan elektronik dan aksesoris dari Rp3,22 miliar pada enam bulan pertama 2020 menjadi Rp7,64 miliar pada semester I/2021.
Sementara untuk produk peralatan sistem dapur mengalami penurunan pendapatan pada enam bulan pertama 2021, yaitu sebesar Rp35,52 miliar. Sedangkan pada enam bulan pertama 2020 menghasilkan Rp40,49 miliar.
Dari sisi aset, perseroan juga mengalami peningkatan dari Rp3,11 triliun pada semester I/2020 menjadi Rp3,14 triliun pada semester I/2021.
Aset ini terdiri dari total aset lancar sebesar Rp1,36 triliun pada semester I/2021 yang mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp1,35 triliun.
Lalu juga terjadi peningkatan pada total aset tidak lancar perseroan dari Rp1,76 triliun pada semester pertama 2020 menjadi Rp1,78 triliun pada semester ini.
Di sisi lain, total ekuitas perseroan mengalami penurunan pada semester pertama 2021 yaitu Rp1,90 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya terdapat Rp1,92 triliun total ekuitas perseroan.
Kemudian total liabilitas pada semester I/2021 mengalami peningkatan dari Rp1,18 triliun pada semester I/2020 menjadi Rp1,24 triliun.