Bisnis.com, JAKARTA – PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp291,53 miliar hingga semester I/2021.
Pencapaian emiten dengan kode saham SILO tersebut terbilang signifikan secara tahunan, sebab perseroan mencatatkan rugi bersih semester I tahun lalu sebesar Rp130,04 miliar.
Siloam juga mencatat pertumbuhan EBITDA hingga 149,8 persen menjadi Rp961 miliar secara tahunan, dibanding sebelumnya Rp385 miliar. Pendapatan SILO turut melesat 51,7 persen menjadi Rp3,81 triliun, dari sebelumnya Rp2,51 triliun.
Adapun, margin EBITDA perseroan meningkat secara tahunan dari 15,3 persen, menjadi 25,2 persen pada semester I/2021. Posisi kas bersih perseroan tercatat sebesar Rp850 miliar hingga Juni 2021.
Presiden Direktur Siloam Darjoto Setyawan mengatakan, Siloam dapat berkontribusi dalam membantu masyarakat Indonesia untuk melawan pademi Covid-19. Perseroan telah melakukan lebih dari 160 ribu vaksinasi untuk masyarakat publik hingga saat ini.
“Siloam telah melakukan hampir 500 ribu tes PCR dan lebih dari 2,6 juta tes rapid dan serologi. Kami telah merawat lebih dari 24 ribu pasien Covid-19,” jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga
Dia menambahkan, Siloam memiliki infrastruktur yang kuat di seluruh Indonesia yang dimanfaatkan untuk melawan pandemi Covid-19. Sementara Covid-19 masih menjadi fokus masyarakat, hal ini tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan yang lain.
“Sebagian rumah sakit Siloam telah didedikasikan untuk merawat pasien non-Covid untuk menjamin keamanan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan,” pungkas dia.
Pada 2019, Siloam memiliki 18 rumah sakit yang mencatat kerugian EBITDA sebesar Rp161 miliar. Melalui program yang didedikasikan untuk mengubah rumah sakit tersebut demi profitabilitas, pada 2020, rumah sakit ini mencatat EBITDA untuk Siloam sebesar Rp47 miliar, pertumbuhan sebesar Rp208 miliar dalam kurun waktu 12 bulan.
Pada semester I/2021, 18 rumah sakit ini mencatat EBITDA positif sebesar Rp150 miliar dan dari 18 rumah sakit yang sebelumnya mengalami kerugian, 9 diantaranya telah mencapai profitabilitas.
Manajemen Siloam akan terus berfokus untuk mendorong profitabilitas rumah sakit yang masih mengalami kerugian dan melanjutkan pertumbuhan yang kuat dari rumah sakit yang telah mencapai profitabilitas.