Bisnis.com, JAKARTA – Kepastian unikorn PT Bukalapak.com Tbk. masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kian benderang setelah penerbitan prospektus rencana penawaran umum perdana saham.
Dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia, Bukalapak akan melepaskan saham sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 saham atau dibulatkan 25,76 miliar saham. Nilai nominal Rp50, yang mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah initial public offering (IPO).
Harga penawaran IPO Bukalapak berkisar Rp750-Rp850. Artinya, raksasa e-commerce itu berpotensi meraup dana dari IPO dengan kisaran Rp19,32 triliun-Rp21,9 triliun.
Aksi IPO Bukalapak akan menjadi yang terbesar di BEI. Sebelumnya, rekor tertinggi dipegang PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang meraih dana IPO senilai Rp12,25 triliun pada 2008 silam.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas. Penjamin emisi efek PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Jadwal sementara penawan umum perdana Bukalapak adalah sebagai berikut:
Baca Juga
Masa penawaran awal : 9 Juli-19 Juli 2021
Tanggal efektif : 26 Juli 2021
Masa penawaran umum perdana saham : 28 Juli - 30 Juli 2021
Tanggal penjatahan : 3 Agustus 2021
Tanggal distribusi saham secara elektronik : 5 Agustus 2021
Tanggal pengembalian uang pesanan : 5 Agustus 2021
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia : 6 Agustus 2021
Lantas, harga penawaran IPO Bukalapak di kisaran Rp750-Rp850 termasuk murah atau mahal ya?
Pengamat Pasar Modal Rivan Kurniawan, yang dikenal menerapkan value investing dalam berinvestasi, menyampaikan berdasarkan paparan publik Bukalapak hari ini, jumlah saham beredar Bukalapak mencapai 103,06 miliar lembar saham.
Dalam laporan keuangan kuartal I/2021, Bukalapak mencatatkan pendapatan Rp423,7 miliar. Dengan asumsi tersebut, pendapatan disetahunkan sekitar Rp1,69 triliun.
Dengan demikian, perhitungan revenue per share-nya menjadi Rp1,69 triliun dibagi 103,06 miliar lembar saham, yakni Rp16 per saham. Maka harga book building IPO Bukalapak Rp750-Rp850 itu merefleksikan price to sales ratio menjadi 45,6 kali-51,7 kali.
"[Harga penawaran Rp750-850] kemahalan karena price to sales ratio-nya tinggi. Padahal, wajarnya rasio price to sales ratio itu di bawah 5 kali," paparnya saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (9/7/2021).
- Catatan redaksi: Artikel ini mengalami perubahan di badan berita yang lebih relevan dan terkini. Mohon maaf atas kekeliruan yang terjadi.