Bisnis.com, JAKARTA – Axiata Group Bhd, induk usaha dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dikabarkan sedang dalam diskusi lanjutan untuk mengakuisisi saham emiten milik Grup Lippo, PT Link Net Tbk. (LINK).
Berdasarkan laporan Bloomberg, Senin (5/7//2021), diskusi sedang berlangsung antara Axiata dan penjual potensial yaitu perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan PT First Media Tbk. (KBLV), perusahaan milik konglomerat Lippo Group yang dikendalikan keluarga Riady.
“Axiata sedang mempertimbangkan opsi pada struktur kesepakatan potensial termasuk membeli saham melalui unitnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), XL Axiata,” kata sumber Bloomberg.
Belum ada kepastian kapan diskusi dengan Axiata akan menghasilkan transaksi. Perwakilan dari Axiata, CVC, First Media, Link Net dan XL Axiata menolak berkomentar.
Link Net memiliki nilai pasar Rp12,4 triliun atau US$857 juta berdasarkan harga penutupannya pada Senin (5/7/2021). Adapun CVC Capital Partners memiliki 36 persen saham Link Net sementara First Media memegang 28 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sebagai informasi, CVC dan First Media mempertimbangkan untuk mendivestasi saham mayoritas di Link Net pada awal 2015 dan telah menarik minat dari perusahaan seperti PT Media Nusantara Citra, XL Axiata dan PT Indosat Tbk, kata sumber yang mengetahui kabar tersebut saat itu.
Baca Juga
Link Net, yang didirikan pada tahun 1996, menyediakan broadband berkecepatan tinggi dan televisi kabel untuk pelanggan di Indonesia. Layanannya terhubung ke 2,7 juta rumah, menurut presentasi perusahaan kuartal I/2021.
Sebelumnya, Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman mengatakan, perseroan memulai 2021 dengan membukukan pertumbuhan sebesar dua digit pada kuartal I/2021.
Manajemen Link Net telah berhasil meningkatkan pendapatan dan mencapai efisiensi biaya. Proyek migrasi Link Net berjalan sesuai jadwal, memiliki dana yang cukup dan berada di bawah anggaran.
Link Net membukukan laba bersih sebesar Rp249 miliar pada kuartal I/2021, meningkat 26 persen dibandingkan dengan Rp198 miliar pada kuartal I/2020. Marjin laba bersih tercatat 23,3 persen pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan 20,6 persen pada kuartal I/2020.