Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Link Net (LINK) Tarik Pinjaman Rp1 Triliun dari Bank Mandiri

Jumlah liabilitas LINK meningkat menjadi Rp4,23 triliun pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang sebesar Rp3,17 triliun.
(Ka-Ki) Penandatanganan MoU kerja sama dilakukan oleh Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk Marlo Budiman bersama Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk Santiwati Basuki dan Ketua Umum APRINDO Roy N. Mandey dalam rangkaian kegiatan Hari Ritel Nasional 2020./Istimewa
(Ka-Ki) Penandatanganan MoU kerja sama dilakukan oleh Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk Marlo Budiman bersama Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk Santiwati Basuki dan Ketua Umum APRINDO Roy N. Mandey dalam rangkaian kegiatan Hari Ritel Nasional 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa penyedia internet, PT Link Net Tbk. (LINK) menarik fasilitas pinjaman Rp1 triliun yang membuat total liabilitas perseroan meningkat hingga 33,35 persen per kuartal I/2021.

Corporate Secretary Link Net Johannes mengungkapkan terjadi perubahan total kewajiban konsolidasian per 31 Maret 2021 sebesar Rp4,23 triliun meningkat 33,35 persen atau Rp1,05 triliun dibandingkan dengan total kewajiban pada 31 Desember 2020 yang sebesar Rp3,17 triliun.

"Peningkatan atas total kewajiban tersebut karena adanya fasilitas kredit yang dicairkan oleh perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp1 triliun dari keseluruhan fasilitas sebesar Rp1,5 triliun. Fasilitas digunakan untuk keperluan belanja modal dan pembiayaan kegiatan usaha perseroan secara umum," jelasnya dalam keterbukaan, Senin (7/6/2021).

Menurutnya, pencairan fasilitas dapat membantu kinerja keuangan perseroan pada tahun berjalan dan tidak akan berdampak secara material kepada kegiatan operasional serta kelangsungan usaha perseroan.

Jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp4,23 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang sebesar Rp3,17 triliun.

Peningkatan terutama terjadi pada jumlah liabilitas jangka panjang yang menjadi Rp1,4 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp359 miliar. Sementara, jumlah liabilitas jangka pendek naik tipis menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,81 triliun pada akhir tahun lalu.

Peningkatan liabilitas jangka panjang karena perseroan baru saja melakukan pinjaman bank jangka panjang baru sebesar Rp1 triliun.

Adapun, jumlah aset LINK meningkat tajam menjadi Rp9,1 triliun dibandingkan dengan 31 Desember 2020 yang sebesar Rp7,79 triliun.

Peningkatan terjadi pada aset lancar menjadi sebesar Rp1,66 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun Rp774,43 miliar. Sementara, jumlah aset tidak lancar juga meningkat menjadi Rp7,44 triliun dibandingkan dengan Rp7,02 triliun pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper