Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa penyedia internet, PT Link Net Tbk. (LINK) menarik fasilitas pinjaman Rp1 triliun yang membuat total liabilitas perseroan meningkat hingga 33,35 persen per kuartal I/2021.
Corporate Secretary Link Net Johannes mengungkapkan terjadi perubahan total kewajiban konsolidasian per 31 Maret 2021 sebesar Rp4,23 triliun meningkat 33,35 persen atau Rp1,05 triliun dibandingkan dengan total kewajiban pada 31 Desember 2020 yang sebesar Rp3,17 triliun.
"Peningkatan atas total kewajiban tersebut karena adanya fasilitas kredit yang dicairkan oleh perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp1 triliun dari keseluruhan fasilitas sebesar Rp1,5 triliun. Fasilitas digunakan untuk keperluan belanja modal dan pembiayaan kegiatan usaha perseroan secara umum," jelasnya dalam keterbukaan, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, pencairan fasilitas dapat membantu kinerja keuangan perseroan pada tahun berjalan dan tidak akan berdampak secara material kepada kegiatan operasional serta kelangsungan usaha perseroan.
Jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp4,23 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang sebesar Rp3,17 triliun.
Peningkatan terutama terjadi pada jumlah liabilitas jangka panjang yang menjadi Rp1,4 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp359 miliar. Sementara, jumlah liabilitas jangka pendek naik tipis menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,81 triliun pada akhir tahun lalu.
Baca Juga
Peningkatan liabilitas jangka panjang karena perseroan baru saja melakukan pinjaman bank jangka panjang baru sebesar Rp1 triliun.
Adapun, jumlah aset LINK meningkat tajam menjadi Rp9,1 triliun dibandingkan dengan 31 Desember 2020 yang sebesar Rp7,79 triliun.
Peningkatan terjadi pada aset lancar menjadi sebesar Rp1,66 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun Rp774,43 miliar. Sementara, jumlah aset tidak lancar juga meningkat menjadi Rp7,44 triliun dibandingkan dengan Rp7,02 triliun pada akhir tahun lalu.