Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Cetak Rekor Penawaran, Ternyata Diserbu Perbankan

Peran utama lelang sukuk dari pasar domestik berasal dari sektor perbankan, terlihat dari tingginya permintaan untuk sukuk negara bertenor pendek seperti PBS027.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat likuiditas domestik yang tinggi menjadi penopang utama hasil penawaran lelang sukuk hari ini kembali mencatatkan rekor tertinggi.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto memaparkan, hasil lelang sukuk hari ini kembali mencatatkan rekor penawaran tertinggi sepanjang tahun 2021.

Hal tersebut cukup positif mengingat sejumlah sentimen negatif seperti lonjakan kasus virus corona dan langkah hawkish The Fed yang membayangi pasar surat utang Indonesia beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, sentimen utama dari hasil lelang yang positif hari ini adalah tingkat likuiditas pasar yang masih besar.

“Likuiditas yang bagus ini terutama berasal dari pasar domestik yang masuk pada lelang hari ini,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (29/6/2021).

Handy menuturkan, peran utama dari pasar domestik ini berasal dari sektor perbankan. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan untuk sukuk negara bertenor pendek seperti PBS027.

Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS027 yang jatuh tempo 15 Mei 2023 dengan total Rp18,65 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 4,36 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp7,6 triliun.

“Umumnya permintaan tenor pendek didominasi oleh perbankan. Seri-seri tenor pendek juga memiliki liability duration yang lebih pendek,” katanya.

Sebelumnya, Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), lelang hari ini merupakan lelang sukuk negara ke-12 di tahun 2021.

Total penawaran senilai Rp48,68 triliun berasal dari enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper