Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) berhasil meningkat pada kuartal I/2021, meskipun pendapatan terkoreksi tipis.
Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2021, TLKM membukukan pendapatan total sebesar Rp33,94 triliun, turun 0,73 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp34,19 triliun pada kuartal I/2020.
Kendati pendapatan koreksi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 2,59 persen yoy menjadi Rp6,01 triliun pada kuartal I/2021 dari sebelumnya Rp5,86 triliun.
Adapun, Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Perseroan tercatat Rp18,81 triliun atau tumbuh 0,3 persen yoy.
Margin EBITDA meningkat menjadi 55,4 persen dari 54,9 persen pada tahun lalu, dan margin Laba Bersih meningkat menjadi 17,7 persen dari sebelumnya 17,1 persen.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pencapaian EBITDA dan laba bersih pada kuartal pertama 2021 ini lebih tinggi dari konsensus para analis. Pun, dia menyebut pencapaian baik tersebut tidak lepas dari kinerja layanan fixed broadband IndiHome yang kian menguat dari waktu ke waktu.
Baca Juga
“Pendapatan IndiHome tumbuh hingga 25,0 persen YoY mencapai Rp6,35 triliun yang didorong oleh pertumbuhan pelanggan dan Average Revenue Per User (ARPU) yang kian membaik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (29/6/2021).
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Ririek Adriansyah menyapa wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis - Abdullah Azzam.
Sebagai hasilnya, TLKM mencatat kontribusi pendapatan IndiHome meningkat cukup signifikan dari 14,8 persem tahun lalu menjadi 18,7 persen dari total pendapatan perseroan konsolidasi. Margin EBITDA IndiHome juga mengalami peningkatan cukup signifikan menjadi 45,2 persen dari 38,9 persen pada tahun 2020.
Hal ini didukung oleh penambahan 133 ribu pelanggan yang menjadikan total pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2021 mencapai 8,15 juta atau tumbuh 12,3 persen YoY. Tercatat, IndiHome telah hadir melayani di 496 Ibukota Kabupaten Kota (IKK) di Indonesia.
Pada segmen Mobile, Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp16,32 triliun yang didorong oleh pendapatan Data dan Digital Services, dengan total kontribusi sebesar 76,9 persen dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dari kontribusi sebesar 70,6 persen di tahun lalu.
Realisasi tersebut ditopang basis pelanggan sebesar 164,69 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 114,83 juta pelanggan atau tumbuh 9,3 persen YoY. Lalu lintas data juga terus meningkat 59,7 persen menjadi 3.113 Petabyte.
Sementara itu, analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya jug menyebut kinerja perseroan di tahun ini masih akan positif didukung oleh kebutuhan data internet yang semakin tinggi dan juga kinerja Indihome yang solid.
Selain itu, Anissa mengatakan adanya kerja sama perseroan melalui anak usahanya yaitu Telkomsel dengan Gojek juga dapat mendorong kinerja perseroan di tahun yang akan datang.
“Sehingga proyeksi kami terhadap pendapatan dan laba bersih perseroan tahun ini bisa tumbuh masing-masing sebesar 5,5 persen dan 8,0 persen,” ujarnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Kamis (24/7/2021)
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Selvi Ocktaviani mengatakan kompetisi TLKM tahun ini kemungkinan tak seketat sebelumnya karena perseoan memutuskan untuk menaikan tarif data.
Di sisi lain, Selvi juga menyebut ada tantangan yang masih dihadapi perseroan tahun ini antara lain pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 39 analis merekomendasikan “Beli” untuk saham TLKM dan 1 analis merekomendasikan “Tahan” dengan target harga untuk 12 bulan ke depan dengan rata-rata target harga di level Rp4176,15 per saham.
Pada perdagangan Selasa (29/6/2021) sesi I, saham TLKM naik 1,58 persen atau 50 poin menjadi Rp3.220. Kapitalisasi pasarnya Rp318,98 triliun dengan valuasi PER 13,26 kali. Sepanjang 2021, saham TLKM terkoreksi 2,72 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.