Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola dan konstruksi jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatatkan anjloknya pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2021 yang dikutip Senin (28/6/2021), emiten bersandi JSMR ini mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp161,83 miliar anjlok 70,57 persen.
Anjloknya laba bersih tersebut berasal dari penurunan pendapatan perseroan yang menjadi Rp3,49 triliun turun 16,4 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar Rp4,17 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan tol Rp2,54 triliun meningkat tipis dari posisi Rp2,53 triliun. Kemudian pendapatan usaha lainnya Rp215,59 miliar naik tipis dari Rp202,95 miliar, serta pendapatan konstruksi Rp736,73 miliar yang turun dari posisi sebelumnya Rp1,44 triliun.
Penurunan pendapatan tersebut diiringi penurunan beban pokok pendapatan yang menjadi Rp1,83 triliun dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu Rp2,38 triliun.
Sayangnya, beban biaya keuangan justru meningkat menjadi Rp1,19 triliun dari posisi kuartal I/2020 yang hanya Rp774,3 miliar. Selain itu, beban pajak juga meningkat menjadi Rp304,04 miliar dari posisi Rp268,11 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, JSMR mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp17,11 miliar dari laba pada 521,23 miliar.
Sementara itu, total liabilitas perseroan meningkat pada kuartal I/2021 menjadi Rp80,81 triliun dari posisi Rp79,31 triliun pada akhir Desember 2020.
Total liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp66,23 triliun dari posisi Rp64,38 triliun, sementara liabilitas jangka pendeknya turun menjadi Rp14,57 triliun dibandingkan dengan Rp14,92 triliun pada akhir tahun lalu.
Total ekuitas perseroan tercatat Rp24,84 triliun meningkat tipis dari Rp24,77 triliun pada akhir Desember 2020.
Adapun, total aset perseroan meningkat menjadi Rp105,65 triliun dibandingkan dengan Rp104,08 triliun pada Desember 2020.
Peningkatan pada total aset lancar dan tidak lancar. Aset lancar naik menjadi Rp11,44 triliun dari Rp10,7 triliun, sementara aset tidak lancar naik menjadi Rp94,21 triliun dibandingkan dengan Rp93,38 triliun pada akhir Desember 2020.
Sementara itu, total kas dan setara kas JSMR meningkat menjadi Rp5,36 triliun pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan Desember 2020 yang sebesar Rp4,59 triliun.