Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Bursa Asia Diprediksi Ikut Melejit

S&P 500 dan Nasdaq 100 terpantau menyentuh posisi rekor sepanjang masa dengan saham-saham energi memimpin kenaikan pada Kamis (24/6/2021) waktu AS.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham di bursa Asia nampaknya akan menguat pada perdagangan Jumat (25/6/2021), setelah indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) kompak berakhir di zona hijau menyusul kelompok bipartisan senator AS yang mencapai kesepakatan atas proposal belanja infrastruktur Presiden AS Joe Biden senilai US$579 miliar.

Berdasarkan data Bloomberg, Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,95 persen atau 322,58 poin ke posisi 34.196,82 pada Kamis (24/6/2021) waktu AS. Sementara S&P 500 naik 0,58 persen atau 24,65 poin ke posisi 4.266,49, dan Nasdaq turut melonjak 0,69 persen atau 97,98 poin ke level 14.369,71.

S&P 500 dan Nasdaq 100 terpantau menyentuh posisi rekor sepanjang masa. Sektor-sektor saham yang dilihat pelaku pasar sebagai penerima manfaat dari pemulihan dari pandemi, seperti energi memimpin kenaikan, sementara saham bank-bank besar naik karena mereka menyelesaikan stress test.

Adapun imbah hasil US Treasury AS tenor 10 tahun sedikit berubah setelah naik selama sepekan. Investor merespon komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve dengan tenang, setelah bank sentral meyakinkan kebijakan yang mendukung sambil mengisyaratkan bahwa stimulus luar biasa akan dipangkas secara bertahap.

Kinerja indeks saham global MSCI Inc. berada pada pekan terbaik sejak April, didukung oleh pembukaan kembali ekonomi. Risiko seperti inflasi yang lebih cepat, prospek kebijakan moneter yang lebih ketat, dan varian virus corona yang lebih menular belum melemahkan sentimen secara material.

"Pengeluaran infrastruktur memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi yang sudah sangat kuat. Investasi tersebut akan meningkatkan prospek keuntungan perusahaan dan akan menjaga pasar bullish ini tetap kuat melampaui tahun 2021, kata Jeff Buchbinder, ahli strategi ekuitas di LPL Financial.

Data Kamis (25/6/2021) menunjukkan aplikasi untuk asuransi pengangguran negara bagian AS turun sedikit minggu lalu, meskipun lebih tinggi dari perkiraan, sementara pesanan untuk barang konsumsi tahan lama naik pada Mei. Ini mencerminkan laju tercepat sejak Januari.

Pada bagian lain, harga minyak naik tipis dengan para pedagang menunggu pertimbangan mendatang di antara produsen OPEC+ yang dapat menyebabkan kenaikan pasokan. Bitcoin memperpanjang rebound, setelah mengalami tekanan di awal pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper