Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah IPO, Emiten Tambang Emas Archi (ARCI) Incar Peningkatan Kinerja

Archi Indonesia menargetkan kapasitas produksi pabrik menjadi 4 juta ons emas pada 2021, meningkat dari rata-rata 3,4 juta ons pada 2019.
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten tambang emas Grup Rajawali PT Archi Indonesia Tbk. incar kenaikan kinerja keuangan seiring dengan peningkatan produksi pada 2021.

Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra mengatakan tahun ini perseroan menargetkan kapasitas produksi pabrik menjadi 4 juta ons emas pada 2021. Volume tersebut meningkat dari rata-rata 3,4 juta ons pada 2020.

“Kami biasanya tidak memberikan forward looking untuk angka keuangan. Tapi seiring produksi naik, harapannya kinerja keuangan juga naik dengan asumsi harga emas stabil,” jelas Adam dalam wawancara eksklusif bersama Bisnis, Rabu (23/6/2021).

Harga emas kini berfluktuasi di kisaran US$1.700-an per troy ounce. Pada perdagangan Rabu (23/6/2021) pukul 13.54 WIB, harga emas spot berada di level US$1.782,42 per troy ounce. Harga terkoreksi 6,8 persen sepanjang 2021.

Kendati berfluktuasi, Archi berupaya menjaga ongkos produksi. Menurut Adam, biaya produksi emas perusahaan berkisar US$800 per ounce, sehingga memiliki margin yang cukup bagus.

Mengutip laporan keuangan ARCI pada 2020, perusahaan membukukan pendapatan US$393,3 juta, naik 2,5 persen year on year (yoy) dari US$383,69 juta pada 2019. Laba bersih ARCI mencapai US$123,33 juta pada 2020, bertumbuh 32,62 persen yoy dari sebelumnya US$92,99 juta pada 2019.

Adam menjelaskan bahwa pertumbuhan produksi perseroan rata-rata tumbuh sekitar 15 persen per tahun sejak awal produksi pada 2011.

Selama lima tahun belakangan, perseroan secara konsisten telah memproduksi emas di atas 200.000 ons per tahun dan bahkan pada 2018 sempat mencapai maksimum 270.000 ons.

Adapun, Adam mengingatkan bahwa produksi emas wajar naik-turun setiap tahun karena dipengaruhi dua faktor. Pertama, faktor alam dari sisi kadar emas yang didapat.

Kedua, adalah faktor kapasitas pabrik yang dapat dikendalikan. Dengan menaikkan kapasitas pabrik perseroan yang saat ini sebanyak 3,4 juta ons menjadi 4 juta ons pada akhir 2021 diharapkan emas yang dihasilkan perseroan kian banyak.

“Tahun ini bisa 4 juta ons, lalu terus akan naik hingga 8 juta ton di 2025. Dengan asumsi kadar emas 2 gram per ton, itu kita bisa produksi sampai 450.000—500.000 ons emas,” ujar Adam.

Adapun, untuk meningkatkan kapasitas pabrik tersebut, calon emiten Grup Rajawali ini akan menggelontorkan US$84 juta hingga 2025 secara bertahap mulai tahun ini.

Selain menambah kapasitas pabrik, Archi Indonesia juga akan menambah cakupan eksplorasi dengan menggelontorkan belanja modal sekitar US$12 juta - US$15 juta.

Seluruh dana untuk membiayai ekspansi bisnis itu disebut Adam akan diambil dari kas internal perseroan. Tahun lalu, Archi Indonesia mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$240 juta dengan marjin EBITDA 61,6 persen. Adam mengatakan EBITDA tersebut lebih dari cukup untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) perseroan setiap tahunnya.

Saham Archi Indonesia akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021. Masa penawaran umum perdana akan berlangsung pada 22-24 Juni 2021.

Tanggal penjatahan, distribusi saham secara elektronik, dan pengembalian uang pemesanan ditetapkan pada 25 Juni 2021.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan awal pekan ini, Archi Indonesia mengumumkan akan melepas saham sebanyak 3,72 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp750, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp2,79 triliun.

Kendati demikian, Archi tidak akan mengantongi dana tersebut sepenuhnya karena 2 per 3 dari dana IPO merupakan divestasi saham milik PT Rajawali Corpora dan sebagian dana yang lain digunakan untuk membayar utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper