Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tidak Berkurang, Archi Indonesia dari Awal Ingin Lepas 15 Persen Saham ke Publik

Saat melakukan registrasi ke OJK untuk keperluan IPO, perseroan membarikan fleksibilitas seberapa persen yang akan ditawarkan ke publik, yaitu maksimal 20 persen.
Dwi Nicken Tari
Dwi Nicken Tari - Bisnis.com 23 Juni 2021  |  13:42 WIB
Tidak Berkurang, Archi Indonesia dari Awal Ingin Lepas 15 Persen Saham ke Publik
Produk emas 24 Karat Lotus Archi, produk PT Archi Indonesia, entitas Grup Rajawali. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Archi Indonesia Tbk. menjelaskan jumlah saham yang dilepas dalam aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sedari awal sudah ditetapkan sebanyak 3,72 miliar.

Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra memaparkan tidak ada pengurangan jumlah saham yang dilepas oleh perseroan dalam IPO ini.

“Sebenarnya tidak berkurang. Ketika kami melakukan registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan untuk keperluan IPO, kami memberikan fleksibilitas seberapa persen yang akan kami tawarkan ke publik yaitu maksimal 20 persen,” kata Adam dalam wawancara eksklusif bersama Bisnis, Rabu (23/6/2021).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Senin (21/6/2021), calon emiten dari Grup Rajawali ini mengumumkan saham yang akan ditawarkan dalam IPO menjadi 3,72 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.

Jumlah tersebut lebih rendah dari pengumuman sebelumnya yang mana Archi Indonesia berencana melepas sebanyak-banyaknya 4,97 miliar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp750, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp2,79 triliun.

Adam melanjutkan bahwa keputusan perseroan untuk melepas 15 persen saham ke publik juga karena pertimbangan pengeboran (drilling) yang dilakukan perseroan pada awal tahun ini cukup baik. Selain itu, pergerakan harga emas yang juga berada di level tingginya saat ini turut menguntungkan bisnis Archi Indonesia. 

“Jadi kami merasa dengan valuasi yang ditawarkan saat ini kok sepertinya dari pemegang saham kami [Grup Rajawali] agak sayang menjual sahamnya,” tutur Adam.

Dengan demikian, Adam meyakinkan bahwa keputusan untuk hanya melepas 15 persen saham saja ke publik bukan karena pertimbangan kondisi pasar modal dan bukan karena saham yang ditawarkan tidak laku.

Adam menunjukkan penawaran saham Archi Indonesia ke institusi yang sudah selesai bahkan memperlihatkan minat yang besar.

“Untuk investor institusi [penawarannya] sudah selesai kemarin, oversubscribe. Sekarang tinggal penawaran untuk investor ritel,” kata Adam sambil menambahkan bahwa kalangan institusi tersebut kebanyak berasal dari sektor keuangan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Archi Indonesia adalah PT BNI Sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Saham PT Archi Indonesia Tbk. akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021. Masa penawaran umum perdana akan berlangsung pada 22-24 Juni 2021.

Tanggal penjatahan, distribusi saham secara elektronik, dan pengembalian uang pemesanan ditetapkan pada 25 Juni 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

initial public offering grup rajawali Archi Indonesia
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top