Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen Federal Reserve, Amerika Serikat masih mendominasi pasar keuangan yang berdampak pada hasil penawaran masuk lelang surat utang negara (SUN) hari ini Selasa (22/6/2021) yang menurun dari hasil sebelumnya.
Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang tujuh seri SUN pada hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar RpRp69,95 triliun.
Jumlah penawaran tersebut mengalami penurunan sebesar 10,83 persen dibandingkan lelang SUN terakhir yang dilakukan pemerintah pada Selasa (8/6/2021) sebanyak Rp78,45 triliun.
Hasil lelang kali ini tidak mampu melanjutkan tren kenaikan jumlah penawaran yang terus meningkat dalam empat kali lelang berturut-turut. Adapun total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp30 triliun.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan penurunan hasil penawaran tersebut sebelumnya memang sudah diprediksi, mengingat sentimen dari The Fed yang cenderung hawkish dalam penentuan suku bunga.
Hal itu kemudian ungkap Josua mendorong investor untuk lebih berhati-hati untuk masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Juga
“Kenaikan ini memang sudah diprediksi sebelumnya, mengingat sentimen dari The Fed masih mendominasi pasar keuangan global maupun domestik selama seminggu ke belakang,” ungkap Josua saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/6/2021).
Namun, menurutnya dari hasil lelang hari ini terlihat penyerapan dari sisi pemerintah masih cukup solid. Hal itu terefleksi dari perbandingan bid-to-cover atau tawaran yang dimenangkan pemerintah secara keseluruhan yang tercatat sebesar 2,33. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya sebesar 2,30.
Menurut Josua, masih solidnya tawaran yang dimenangkan pemerintah tersebut mencerminkan realisasi pembiayaan masih on-track dengan target pemerintah. Ke depannya, dia memperkirakan ketika sentimen The Fed mulai mereda, tren kenaikan dari penawaran akan berlanjut.
“Diperkirakan ke depannya, ketika sentimen The Fed mulai mereda, tren kenaikan dari penawaran akan berlanjut kembali,” ujar Josua.
Dia menambahkan, dalam dua lelang terakhir, seri FR0087 menjadi seri yang banyak diminati oleh investor. Pada lelang kali ini, seri FR0087 mengumpulkan jumlah tawaran sebanyak Rp27,81 triliun.
Josua menyampaikan hal ini sangat mungkin berkaitan dengan appetite investor untuk mencari seri-seri dengan tenor lebih panjang akibat kecenderungan investor untuk mencari obligasi yang bersifat safe haven maupun lebih likuid.
Appetite investor untuk mencari seri dengan sifat safe haven tersebut menurutnya memberikan sinyal bahwa investor masih berhati-hati terhadap perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia, serta tekanan dari pasar keuangan global.