Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Pasar Tinggi, Investor Dalam Negeri Dominasi Lelang SUN Hari Ini

Lelang 7 seri SUN hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp69,95 triliun.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Partisipasi investor domestik pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (8/6/2021) menunjukkan kenaikan seiring dengan volatilitas pada pasar global pascapertemuan bank sentral AS, The Fed.

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang 7 seri SUN hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp69,95 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan hasil lelang dua pekan lalu senilai Rp78,45 triliun.

Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan mengatakan mengatakan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini cukup solid di tengah kondisi pasar global dan domestik yang sedang volatile pasca rilis hasil FOMC meeting minggu lalu.

Pada pasar domestik, kondisi likuiditas sektor keuangan masih relatif tinggi. Hal tersebut tercermin dari total penawaran yang masuk pada lelang hari ini yang mencapai Rp69,95 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan target lelang SUN yang diumumkan.

“Permintaan yang masuk didominasi oleh tenor 5 dan 10 tahun, yaitu sebesar 74,5 persen dari total penawaran,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (22/6/2021).

Deni melanjutkan, tingkat partisipasi investor domestik meningkat pada lelang hari ini, yaitu mencapai 81,3 persen berbanding lelang SUN sebelumnya sebesar 80,9 persen dari total penawaran. Sementara itu, sekitar 18,7 persen penawaran berasal dari investor asing, utamanya berada pada tenor 5 dan 10 tahun.

Ia memaparkan, penurunan Weigthed Average Yield (WAY) terjadi pada lelang hari ini. Penurunan WAY terbesar terdapat pada tenor 5 tahun yaitu mencapai 11 basis poin (bps) dibandingkan pada lelang sebelumnya.

“Namun, secara umum terdapat kenaikan WAY Obligasi Negara yang dilelang sebesar 4 - 20bps dibandingkan pada lelang sebelumnya,” imbuhnya.

Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan pasokan SUN dari pasar perdana, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp30 triliun. Rasio bid to cover pada lelang kali ini adalah sebesar 2,3 kali.

“Dengan jumlah SUN yang dimenangkan tersebut, Pemerintah tidak memerlukan penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option),” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper