Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Konglomerat Chairul Tanjung Bawa CT Corp IPO dan Ekspansi Global

Chairul yang berulang tahun pada Jumat (18/6/2021) dan mencapai usia 59 tahun itu pun memperkirakan kerangka waktu IPO akan dilakukan CT Corp dalam 5 tahun hingga 7 tahun ke depan.
Chairul Tanjung / bankmega.com
Chairul Tanjung / bankmega.com

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat Chairul Tanjung, pendiri CT Corp, berencana memodernisasi dan memboyong entitas besar berusia 34 tahun itu ke bursa saham.

Mengutip Nikkei Asia, melepaskan status dalam kelompok bisnis besar Indonesia yang dikelola keluarga merupakan hal langka. Namun, Chairul Tanjung mengatakan mempersiapkan CT Corp untuk IPO dan go public akan "melembagakan" bisnis dan memastikan kelangsungannya di luar masa jabatannya sendiri.

"IPO adalah untuk memastikan perusahaan lebih transparan, [ada] lebih banyak tata kelola, lebih banyak pelembagaan," kata Tanjung dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Pria yang berulang tahun pada Jumat (18/6/2021) dan mencapai usia 59 tahun itu pun memperkirakan kerangka waktu IPO akan dilakukan CT Corp dalam 5 tahun hingga 7 tahun ke depan.

Chairul telah meminta perusahaan perdagangan Jepang, Mitsui untuk membantu dalam prosesnya. Sebagai bagian dari kesepakatan mereka, Mitsui berlangganan obligasi konversi CT senilai 100 miliar yen ($910 juta) atau sekitar Rp13,2 triliun.

Penerbitan obligasi konversi terdiri dari dua tahap, masing-masing 67 miliar yean dan 33 miliar yen. Adapun, obligasi senilai 33 miliar yen menggantikan obligasi korporasi yang sudah ada dengan jumlah yang sama dengan yang dibeli Mitsui pada November 2018.

"Agar CT siap IPO, perlu memiliki tingkat struktur organisasi tertentu, dan kami dapat membantu dengan itu," kata Koji Nagatomi, chief operating officer unit bisnis Asia-Pasifik Mitsui.

Nagatomi menambahkan bahwa jika CT melanjutkan IPO dan Mitsui memutuskan untuk mengubah obligasi menjadi saham, perusahaan Jepang akan menjadi "pemegang saham minoritas yang signifikan di perusahaan."

Kebangkitan CT Corp dibantu oleh pertumbuhan kelas menengah Indonesia, yang menurut Bank Dunia, tumbuh dari 7 persen populasi menjadi 20 persen dalam 15 tahun sejak 2005, dengan 45 persen populasi lainnya diklasifikasikan sebagai calon kelas menengah.

Namun, populasi negara yang lebih dari 270 juta orang dan kelas menengah yang berkembang juga bisa menjadi pedang bermata dua, yakni menyediakan pasar domestik yang sangat besar bagi perusahaannya  atau kehilangan peluang ekspansi ke luar negeri.

Sementara Tanjung yakin masih ada banyak ruang bagi CT Corp untuk tumbuh di Indonesia, dia mengatakan grup tersebut akan mulai berinvestasi di pasar luar negeri setelah pandemi virus corona surut.

"Ini akan menjadi waktu yang baik untuk investasi," kata Tanjung, seraya menambahkan bahwa dia melihat negara-negara yang mirip dengan Indonesia dalam kategori seperti pendapatan per kapita dan demografi.

"Misalnya, Pakistan, Bangladesh, mereka memiliki populasi yang sangat muda. Jika kita bisa [mengambil] ritel, hiburan [di sana], kita bisa mengalahkan persaingan," katanya.

"Kami ingin menjadi perusahaan global," katanya. "Saya tidak ingin menjadi juara hanya di Indonesia. Saya ingin menjadi juara global."

Mengutip data Forbes, Chairul masuk dalam daftar orang terkaya dunia 2021. Dia berada di uruten ke-589 secara global, dan ke-5 terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$4,8 miliar (sekitar Rp68,64 triliun).

Di Bursa Efek Indonesia, CT telah masuk ke tiga emiten, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA).

Ambisi Konglomerat Chairul Tanjung Bawa CT Corp IPO dan Ekspansi Global

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Nikkei Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper