Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terganjal Kasus Covid-19, Cek Saham-Saham yang Masih Potensial

Tingginya kasus Covid-19 harian yang menembus angka 12.600-an dapat menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Pekerja melintas di depan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja melintas di depan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung tertekan seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19. Namun, sejumlah saham dinilai layak diperhatikan.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan setelah pasar reda dengan teka-teki suku bunga The Fed, Dow Jones turun -0,62%, dan EIDO turun -0,56%.

Di sisi lain, fokus perdagangan Jumat ini tertuju atas tumbangnya harga beberapa komoditas di antaranya timah turun cukup tajam -3,19%, emas -2,11%, nikel -2,02%, dan minyak -1,51%, sehingga saham dibawah komoditas berpotensi berjatuhan.

"Faktor eksternal seperti harga komoditas akan menjadi salah satu penghalang IHSG untuk rebound," paparnya, Jumat (18/6/2021). 

Hal lain yang menjadi penghalang adalah adanya kenaikan cukup tajam penderita Covid-19 yang dalam waktu 1 hari bertambah menjadi 12.600-an kasus dari sebelumnya 9.900-an kasus.

Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 6.022-6.114 dan rupiah Rp14.275-Rp14.410 per dolar AS. Sejumlah saham layak beli ialah JSKY, TBIG, JSMR, TPIA, BRIS, WOOD, PRDA, ACES, DEAL.

Pada Kamis (17/6/2021), Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.068,447, terkoreksi 0,17 persen atau 10,121 poin. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.034,827 hingga 6.082,292.

Kinerja indeks melanjutkan pelemahan daripada perdagangan sebelumnya. Namun, sepanjang tahun berjalan 2021, IHSG masih tercatat menguat 1,49 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper