Bisnis.com, JAKARTA - Kejelasan Federal Reserve dalam rencana menaikkan suku bunga diperkirakan turut berimbas menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (17/6/2021).
Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan pelaku pasar akhirnya bisa bernafas lega dan penantian panjang terhadap sikap The Fed sudah terjawab. Sejumlah 11 dari 18 anggota The Fed merencanakan kenaikan 2 kali Fed Fund Rate (FFR) sebesar 0,25 persen pada 2021.
Sikap The Fed membuat pasar saham Amerika Serikat jatuh, dengan Dow Jones koreksi 0,77 persen semalam. Di sisi lain, pasar komoditas juga merana, seperti emas yang anjlok 2,56 persen, minyak turun 1,13 persen, dan harga CPO merosot 1,98 persen. Obligasi AS tenor 10 tahun malah naik menjadi 1,569 persen.
"Sentimen negatif tersebut diperkirakan berisiko mendorong IHSG untuk melemah kembali dalam perdagangan Kamis ini," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (17/6/2021).
Sementara itu, kasus Covid-19 kian mengkhawatirkan, dimana kemarin bertambah 9.944 kasus positif. Alhasil sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Senin (2/3/2020), per kemarin total penderita mencapai 1.937.652 orang, nyaris mendekati 2 juta orang.
Edwin memprediksi IHSG pada hari ini bergerak dalam rentang 6.014-6.105. Sejumlah saham yang layak beli ialah ADRO, UNTR, EXCL, TPIA, SMRA, TKIM, INDY, ERAA, CTRA, dan INKP.
Baca Juga
Pada akhir sesi II pukul 15.15 WIB perdagangan Rabu (16/6/2021), IHSG ditutup berbalik melemah 0,17 persen atau 10,47 poin menjadi 6.078,57. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.049,58-6.114,10.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.