Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (15/6/2021) dan memperpanjang penurunan untuk hari kedua beruntun setelah beberapa investor khawatir Federal Reserve (Fed) AS dapat menguraikan jalan untuk mengurangi kebijakan moneter ekspansifnya dalam pertemuan dua hari minggu ini.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$13,7 atau 0,73 persen menjadi ditutup pada US$1,865,90 per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (11/6/2021), emas berjangka jatuh US$16,8 atau 0,89 persen menjadi US$1.879,60.
Harga emas berjangka naik tipis US$0,9 atau 0,05 persen menjadi US$1.896,40 pada Kamis (10/6/2021), setelah terdongkrak US$1,1 atau 0,06 persen menjadi US$1.895,50 pada Rabu (9/6/2021), dan merosot US$4,4 atau 0,23 persen menjadi US$1.894,40 pada Selasa (8/6/2021).
Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago, mengatakan mungkin ada beberapa likuidasi emas menjelang pertemuan kebijakan Fed, yang dimulai pada Selasa waktu setempat.
"Ada kemungkinan bahwa Fed mungkin mengindikasikan bahwa mereka akan mulai melakukan tapering (pengurangan pembelian obligasi), yang akan membebani emas," kata Streible.
The Fed sudah dalam proses 'menghapus' likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani emas, tambahnya, mengacu pada lonjakan kemunduran dalam volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu.
Baca Juga
Pelaku pasar juga akan meneliti pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan tanggal kenaikan suku bunga pertama.
"Kami melihat risiko pelemahan lebih lanjut dalam harga karena pembicaraan tapering (Fed) melemahkan minat pada logam kuning pada saat arus tidak terlalu mendukung," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.
Spekulan mengurangi posisi beli bersih mereka di emas berjangka COMEX dalam pekan yang berakhir 8 Juni.
Tetapi Commerzbank memperkirakan kekhawatiran inflasi akan mendorong emas ke US$2.000 per ounce pada akhir tahun, menambahkan bahwa inflasi bisa tetap pada tingkat yang sangat tinggi hingga kuartal ketiga, mendorong The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi sekitar kuartal keempat.
Namun, kondisi ini tidak berarti kenaikan suku bunga lebih awal, mendukung harga emas, kata bank dalam sebuah catatan.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 10,7 sen atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada US$28,039 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$14,2 atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada US$1.165,30 per ounce.