Bisnis.com, JAKARTA - Emas memperpanjang penurunan setelah investor menanti pertemuan Federal Reserve minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur kebijakan moneter di masa depan.
Pejabat Fed dapat memproyeksikan kenaikan suku bunga pada tahun 2023 di tengah pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih cepat, tetapi mereka tidak akan memberi sinyal untuk mengurangi pembelian obligasi hingga Agustus atau September, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Lebih dari setengah perkiraan suku bunga triwulanan, yang dirilis setelah kesimpulan dari pertemuan dua hari bank sentral pada hari Rabu depan (16/6/2021), akan menunjukkan median yang mengerucut ke arah kenaikan 2023.
Sisanya tidak melihat kenaikan dari suku bunga mendekati nol hingga paling cepat 2024 dan ini mencerminkan perkiraan Fed pada bulan Maret lalu.
Emas batangan mengalami pada hari Jumat (11/6/2021) karena dolar AS dan imbal hasil Treasury rebound, dengan para pedagang lebih lanjut mencerna laporan indeks harga konsumen AS pada hari Kamis (10/6/2021) yang menunjukkan bahwa kenaikan sebagian besar didorong oleh kategori yang terkait dengan pembukaan kembali ekonomi, memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi dapat mereda di kemudian hari.
Beberapa investor mengantisipasi pengumuman hasil rapat The Fed yang diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa kebijakan ultra-longgarnya tetap tepat, dan terlalu dini untuk mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi.
Baca Juga
“Sangat mudah untuk secara taktis netral pada emas di sini,” kata Kepala Penelitian di Pepperstone Group Chris Weston. Weston juga mengatakan emas akan berubah menjadi bullish lagi pada penutupan setelah melalui level US$1.911.
“Ketika saya melihat buku pedoman untuk pertemuan Fed minggu ini, risikonya adalah suku bunga riil yang sedikit lebih tinggi dan dolar AS yang sedikit lebih kuat. Ini akan menghasilkan harga emas yang lemah, meskipun The Fed memang memiliki kecenderungan untuk menjaga kondisi keuangan tetap terkendali kecuali ada sesuatu yang perlu dilakukan.”
Harga spot emas turun 0,3 persen menjadi US$1,871,65 per ounce pada pukul 08:50 WIB pagi di Singapura, setelah turun 1,1 persen pada hari Jumat. Perak dan platinum menurun, sementara paladium stabil. Indeks Spot Dolar Bloomberg tampak datar setelah naik 0,5 persen pada hari Jumat (11/6/2021).